BREAKING NEWS
Selasa, 14 Oktober 2025

Energi, Soft Power, dan Kemandirian RI di Tengah Transisi Hijau ASEAN

Zulkarnain - Kamis, 09 Oktober 2025 10:32 WIB
Energi, Soft Power, dan Kemandirian RI di Tengah Transisi Hijau ASEAN
ASEAN membangun kerangka kerja sama energi melalui ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) yang kini memasuki fase II hingga 2025.(Foto: Quipper)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Masalah pendanaan menjadi simpul utama dari semua tantangan ini. Ketergantungan pada APBN dan bantuan asing membuat banyak proyek EBT rawan terhadap diplomasi ofensif seperti dari pinjaman yang menjerat hingga pengaruh politik yang menekan.

Dalam tatanan ini, ASEAN perlu menemukan format baru, seperti intrafund mechanism, semacam dana regional yang dikelola kolektif untuk mendukung riset dan inovasi energi.

Jika berhasil, inisiatif ini bisa menjadi model soft power ekonomi ASEAN pada dunia, solidaritas yang nyata, bukan seremonial.

Indonesia seharusnya tidak sekadar menjadi peserta, tetapi pemimpin.

Kepemimpinan Indonesia dalam energi terbarukan akan memperkuat citra moral ASEAN sebagai kawasan yang mampu memimpin tanpa mendominasi, mengarahkan tanpa memaksa.

Bahwa energi bersih bukan sekadar alat untuk bertahan, melainkan medium untuk memperkuat identitas kawasan.

Soft power Indonesia dalam konteks ini dapat muncul dalam tiga bentuk: keteladanan kebijakan, diplomasi inovasi, dan narasi moral.

Keteladanan kebijakan terlihat ketika Indonesia konsisten dengan komitmen EBT-nya, meskipun biaya awal tinggi.

Diplomasi inovasi muncul saat Indonesia menginisiasi riset bersama ASEAN atau berbagi teknologi sederhana untuk negara anggota lain, yang sebenarnya sudah dijalankan. Pusat Energi ASEAN di Jakarta adalah bukti nyata.

Namun semua itu hanya akan berarti jika transisi energi diterjemahkan ke level lokal.

Kemandirian energi tidak akan pernah benar-benar lahir dari ruang konferensi, melainkan dari desa-desa yang menyalakan listriknya sendiri melalui panel surya, dari petani yang memproduksi bioetanol, dari komunitas yang berani berinovasi tanpa menunggu izin pusat.

Pada skala mikro itulah soft power sesungguhnya tumbuh: kekuatan yang menular, yang lahir dari keberdayaan masyarakat.

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Timnas Indonesia Bisa ke Piala Dunia 2026, Asal Penuhi Syarat Ini!
Kekalahan dari Arab Saudi Picu Kritik: Media Vietnam Bandingkan Kluivert dengan Shin Tae-yong
6 Pemain Dicoret Jelang Lawan Arab Saudi! Siapa Saja?
Penyanyi Dangdut Hits Lesti Kejora Terseret Kasus Hak Cipta, Polisi Masih Dalami
Kabar Mengejutkan! Calvin Verdonk Absen Lawan Arab Saudi, Timnas Indonesia Siap Beradaptasi
Satreskrim Polres Bener Meriah Tuntaskan Berkas Kasus BBM Subsidi, Tersangka Resmi Diserahkan ke Kejaksaan Negeri Bener Meriah
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru