
Pablo Benua dan Rey Utami Jalani Pemeriksaan Polisi Terkait Dugaan Ijazah Palsu
DEPOK Artis sekaligus pengusaha Pablo Benua bersama sang istri, Rey Utami, memenuhi panggilan penyidik Polres Metro Depok dalam kasus du
Hukum dan KriminalOleh:Ruben Cornelius Siagian.
GELOMBANG demonstrasi besar-besaran pada 25–29 Agustus 2025 menjadi salah satu peristiwa politik paling signifikan dalam sejarah pascareformasi. Aksi yang semula lahir dari kemarahan rakyat terhadap kebijakan tunjangan DPR, berkembang menjadi amarah kolektif yang meluas ke isu ketimpangan, kekerasan aparat, dan krisis kepercayaan publik terhadap negara. Namun di balik luapan emosi sosial tersebut, terdapat pertanyaan yang lebih kompleks, yaitu apakah demonstrasi itu benar-benar spontan, ataukah menjadi bagian dari operasi intelijen politik yang terencana untuk mengelola bahkan memanipulasi gejolak publik?
Ketegangan Sosial yang DikelolaBaca Juga:
Secara sosiologis, kemarahan rakyat terhadap kebijakan DPR merupakan konsekuensi akumulatif dari krisis legitimasi politik. Isu "tunjangan DPR" hanyalah pemantik, bahan bakar sesungguhnya adalah ketimpangan sosial-ekonomi yang melebar, serta persepsi publik bahwa elite politik hidup dalam kemewahan di tengah penderitaan rakyat. Menurut teori relative deprivation, ketidakpuasan kolektif muncul ketika warga merasa hak atau aspirasi mereka tertahan, terutama jika ketimpangan terlihat kontras antara elite dan rakyat biasa.
Kecepatan mobilisasi publik ke 173 kota dalam waktu kurang dari 48 jam menunjukkan adanya mekanisme distribusi informasi yang efisien, baik melalui jaringan sosial offline maupun media sosial. Fenomena ini sejalan dengan konsep opportunity structures dalam sosiologi politik, yang menekankan bahwa gerakan kolektif lebih mudah terjadi ketika ada saluran komunikasi dan celah kelemahan institusi. Dalam kajian intelijen, momen semacam ini dikenal sebagai window of agitation, saat emosi publik bisa diarahkan oleh aktor yang memahami peta psikologi sosial.
Jejak Operasi Intelijen terlihat pada Fragmentasi dan Provokasi Terkontrol
Perubahan cepat dari aksi damai menjadi rusuh di lebih dari 20 persen kota, serta munculnya nkelompok tak dikenal yang memicu bentrokan, menunjukkan adanya pola controlled chaos. Fenomena serupa pernah dicatat dalam studi tentang operasi intelijen dan konflik low-intensity, di mana kekacauan dikendalikan untuk membentuk persepsi publik tertentu dan melemahkan respons institusi.
Kehadiran narasi digital seperti tuduhan "antek asing" dan kampanye media sosial oleh oknum tertentu mengindikasikan praktik psy-ops digital, yaitu penggunaan informasi untuk memecah konsensus publik, sebagaimana dijelaskan oleh studi tentang propaganda modern. Tujuannya bukan sekadar mengatur peristiwa, tetapi mengontrol makna sosial, yaitu siapa yang tampak bersalah, siapa yang heroik, dan bagaimana masyarakat memahami kekacauan.
Motif Strategisnya adalah Uji Coba Keamanan dan Pergeseran Isu Politik?
Dalam kacamata intelijen politik, operasi semacam ini memiliki beberapa motif strategis. Pertama, delegitimasi lembaga publik, terutama DPR dan kepolisian, untuk menekan mereka secara politik. Kedua, uji coba sistem keamanan sosial, di mana aparat menghadapi krisis serentak di berbagai wilayah, mirip stress test dalam literatur manajemen risiko sosial. Ketiga, pengalihan isu (displacement) dari agenda politik pusat yang ingin diredam, sebagaimana dijelaskan dalam teori agenda-setting media dan politik.
Perbedaan respons aparat di berbagai kota dari represif hingga permisif menunjukkan adanya lapisan kendali ganda, indikasi klasik dari operasi berlapis untuk menilai dinamika kepatuhan dan loyalitas unit, sebagaimana dianalisis dalam studi civil-military relations.
Perang Persepsi dan Manipulasi Opini Publik
DEPOK Artis sekaligus pengusaha Pablo Benua bersama sang istri, Rey Utami, memenuhi panggilan penyidik Polres Metro Depok dalam kasus du
Hukum dan KriminalMEDAN Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) resmi menahan RS, mantan Kepala Cabang Pratama Komersil Belawan PT Biro Klasifikasi
Hukum dan KriminalJAKARTA Majelis Komisi Informasi Pusat (KIP) menggelar sidang perdana sengketa informasi publik yang diajukan oleh Pengamat Kebijakan Pu
Hukum dan KriminalJAKARTA Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) bersama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) menggugat
Hukum dan KriminalMERANGIN Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 4,1 mengguncang Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, pada Senin (13/10) malam.adsense Gem
PeristiwaJAKARTA Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Suyudi Ario Seto menegaskan bahwa penanganan korban penyalahgunaan narkotika kini mengedep
Hukum dan KriminalMEDAN Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menyambut positif rencana investasi yang akan dilakukan oleh Pemerint
EkonomiMEDAN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat (SR) sebagai salah satu strategi
PendidikanBINJAI Keberhasilan Kota Binjai dalam mencapai cakupan 100 imunisasi anak berstatus Zero Dose mendapat apresiasi dari Tim Penggerak Pem
KesehatanJAKARTA Subdit Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan terhadap Disc Jockey (DJ) Panda
Entertainment