JAKARTA -Pendeta Gilbert Lumoindong dan kehadirannya di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah kontroversi pernyataannya yang diduga menyindir zakat dan salat menggambarkan sebuah momen penting dalam dinamika antarumat beragama di Indonesia. Pernyataan maaf yang disampaikannya kepada para pimpinan MUI dan seluruh umat Islam merupakan langkah positif dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.
Dalam suasana yang kalem dan terhormat, Gilbert menyatakan permohonan maaf dengan kerendahan hati. Pengakuan bahwa ada kesalahan dalam ucapannya, baik dalam diksi maupun pemahaman yang mungkin menyinggung perasaan umat Islam, menunjukkan kedewasaan dalam menghadapi kesalahan.
Dalam keterangannya, Gilbert menegaskan bahwa tidak ada niatan dari dirinya untuk menghina atau menyinggung ajaran agama Islam. Dia juga menekankan rasa hormatnya terhadap umat Islam di Indonesia, yang menjadi mayoritas di negara ini. Sikap hormat dan toleransi terhadap perbedaan keyakinan adalah prinsip penting dalam membangun kerukunan antarumat beragama.
Reaksi Gilbert yang tenang dan penuh kesantunan juga tercermin dalam ajakan untuk bersama-sama menuju hal yang lebih baik di masa depan. Keterbukaan untuk memperbaiki kesalahan dan bergerak maju tanpa meninggalkan beban konflik adalah langkah yang perlu dicontoh dalam konteks dialog antarumat beragama.
Pertemuan Gilbert dengan tokoh-tokoh penting dari MUI, seperti Ketua MUI Yusnar Yusuf, Ketua MUI Cholil Nafis, dan lainnya, menjadi ajang untuk memperkuat tali silaturahmi antarumat beragama. Sikap menerima permohonan maaf secara terbuka dan memberikan ruang untuk pembelajaran bersama adalah bentuk kedewasaan dalam membangun harmoni di tengah perbedaan.
Kesediaan Gilbert untuk berdialog dan menyelesaikan masalah secara langsung dengan pihak-pihak terkait, seperti pertemuan dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, juga menunjukkan komitmen untuk memperbaiki hubungan antarumat beragama.
Semoga momen permohonan maaf ini menjadi langkah awal dalam memperkuat kerukunan antarumat beragama dan menghindari konflik yang tidak produktif di masa depan.
(K/09)
Sambangi MUI, Pendeta Gilbert Sampaikan Maaf soal Heboh Video Viral