BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Bahlil: Semua Partai Ingin Ajak Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

BITVonline.com - Senin, 16 Desember 2024 13:18 WIB
63 view
Bahlil: Semua Partai Ingin Ajak Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, angkat bicara terkait pemecatan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), oleh PDI-P. Bahlil menyatakan bahwa partainya tidak akan mengomentari urusan internal partai lain. Namun, ia menegaskan bahwa Golkar terbuka bagi siapa saja yang ingin mengabdikan diri melalui jalur politik.

“Saya gini, kalau urusan internal partai yang lain kan saya ga boleh mengomentari. Tapi yang saya tahu Pak Jokowi adalah tokoh negarawan. Jadi saya pikir kita lihat perkembangannya dari apa yang menjadi respons,” ujar Bahlil saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (16/12/2024).Bahlil menambahkan bahwa Golkar merupakan partai yang inklusif dan siap menerima siapa saja yang ingin berkontribusi pada pembangunan negara melalui politik. “Golkar itu sangat inklusif, Golkar itu terbuka bagi semua anak bangsa yang ingin mengabdikan dirinya lewat politik, lewat partai,” lanjutnya.Meskipun Golkar terbuka bagi tokoh-tokoh besar seperti Jokowi, Bahlil menegaskan bahwa keputusan untuk bergabung dengan Golkar sepenuhnya ada di tangan Jokowi. “Ya setiap partai pasti punya keinginan untuk mengajak tokoh-tokoh yang potensial. Pak Jokowi kan mantan presiden, pasti punya simpati yang banyak orang, dukungan banyak orang. Ya kita lihatlah,” ujar Bahlil.

Pemecatan Jokowi, yang sebelumnya menjabat sebagai kader PDI-P selama lebih dari dua dekade, berlangsung melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 yang dibacakan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P, Komarudin Watubun. Jokowi bersama dengan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya, Bobby Nasution, serta 27 kader lainnya, resmi dikeluarkan dari partai berlambang banteng moncong putih itu.PDI-P menyatakan bahwa pemecatan dilakukan karena Jokowi dianggap melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai serta tidak mengikuti keputusan DPP Partai terkait dukungan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.Keputusan ini memberikan gambaran baru bagi Golkar yang secara terbuka menunjukkan kesiapan untuk menerima Jokowi jika memilih bergabung. Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa keputusan akhir berada di tangan mantan presiden yang kini menjadi tokoh dengan dukungan luas tersebut. (JOHANSIRAIT)

Baca Juga:
Tags
komentar
beritaTerbaru