BREAKING NEWS
Kamis, 23 Oktober 2025

RJI Wakili Indonesia di 2nd Global Summit di Afrika Selatan, Dorong Pengembangan Diamond Open Access

BITVonline.com - Minggu, 15 Desember 2024 04:59 WIB
RJI Wakili Indonesia di 2nd Global Summit di Afrika Selatan, Dorong Pengembangan Diamond Open Access
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM– Relawan Jurnal Indonesia (RJI) telah berhasil menjadi perwakilan tunggal Indonesia dalam 2nd Global Summit yang diadakan di University of Cape Town, Afrika Selatan, pada 8 hingga 14 Desember 2024. Acara bertema “Centering Social Justice in Scholarly Communication to Advance Research as a Public Good” ini mempertemukan para akademisi dan pengelola jurnal dari berbagai negara untuk membahas perkembangan Diamond Open Access (DOA).

DOA adalah model penerbitan jurnal yang memberikan akses gratis kepada penulis dan pembaca tanpa biaya publikasi, sebuah inisiatif yang dianggap penting untuk menciptakan akses penelitian yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Dalam pertemuan tersebut, seluruh delegasi sepakat untuk memperkuat komitmen mereka dalam mendukung DOA, dengan fokus pada nilai-nilai inklusi, keragaman, dekolonisasi, dan penghapusan marginalisasi dalam dunia akademik.Dr. Arbain, Ketua RJI, hadir sebagai pembicara utama dalam forum ini dan memaparkan kontribusi organisasinya dalam pengelolaan jurnal ilmiah, baik di Indonesia maupun di kawasan Asia Tengah, seperti Kazakhstan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Kyrgyzstan. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Arbain menjelaskan pencapaian Indonesia yang telah menjadi negara pengguna terbesar dari Open Journal System (OJS) serta meraih posisi pertama dalam jumlah jurnal yang terindeks di Directory of Open Access Journals (DOAJ), dengan lebih dari 2.400 jurnal terdaftar.

“Indonesia telah menunjukkan komitmen besar dalam mengembangkan ekosistem jurnal ilmiah terbuka. Kami berharap konsep Diamond Open Access dapat diadopsi lebih luas lagi untuk menciptakan kesetaraan akses penelitian bagi semua pihak,” ujar Dr. Arbain dalam rilis yang diterima media. Ia juga menambahkan pentingnya kolaborasi antara komunitas akademik, pemerintah, dan pengelola jurnal untuk memastikan keberlanjutan serta keadilan dalam ekosistem riset global.Summit ini bertujuan untuk memperkuat keberagaman dalam dunia penelitian serta mendukung akses yang lebih adil ke informasi ilmiah. Dalam diskusi yang berlangsung, delegasi dari berbagai negara menekankan pentingnya inklusi dan penghapusan hambatan ekonomi dalam akses informasi ilmiah. Meskipun tantangan besar masih ada, pertemuan ini diharapkan dapat mendorong adopsi lebih luas dari model DOA dan mempercepat perubahan menuju sistem penerbitan ilmiah yang lebih transparan dan adil. (JOHANSIRAIT)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru