Viral Konten TikTok ‘Tutorial Skincare’ Pakai Obat Nyeri Otot hingga Detergen, Ahli Kesehatan Ingatkan Bahaya!

BITVONLINE.COM  -Sebuah video TikTok yang viral dan berjudul ‘tutorial skincare’ menggunakan obat nyeri otot oles, detergen, hingga pewangi pakaian, menjadi sorotan warganet di media sosial X. Meski sebagian besar konten ini diyakini sebagai ‘bait’ untuk menarik perhatian, banyak warganet yang mengkhawatirkan bahwa tutorial tersebut bisa diikuti oleh masyarakat, khususnya anak-anak atau mereka yang kurang memahami bahaya penggunaan bahan-bahan tersebut pada kulit.

Seorang pengguna media sosial X, akun @r*y_**, mengungkapkan kekhawatirannya, “Mungkin sebagian orang bisa menganggap hanya sekedar konten dan tidak untuk ditiru, tapi beberapa orang menganggap ini sebuah tips (dilihat dari komentar ada yang tiru). Beberapa orang sudah kasih tau buat nggak bikin konten kayak gini, tapi kontennya masih lanjut dengan hal serupa.”

Menanggapi hal tersebut, spesialis kulit dr. Ruri Diah Pamela, SpKK, menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk lebih selektif dalam mengikuti konten-konten yang beredar di media sosial, terutama yang berkaitan dengan kesehatan kulit. Dr. Ruri mengimbau agar masyarakat hanya mengikuti konten dari sumber yang kompeten dan terpercaya, seperti dokter spesialis kulit atau tenaga medis yang memiliki latar belakang yang jelas di bidang kecantikan.

“Jangan langsung mempraktikkan apa yang dilihat. Cari tahu lebih dalam, termasuk memahami bahan-bahan yang direkomendasikan dan efeknya pada kulit,” ujar dr. Ruri.

Menurut dr. Ruri, penting untuk berhati-hati terhadap ‘produk rumahan’ atau produk non-kosmetik yang tidak dirancang untuk perawatan kulit. Penggunaan detergen atau pewangi pakaian, misalnya, sangat berisiko karena produk-produk tersebut tidak diformulasikan untuk kulit dan bisa menyebabkan iritasi atau bahkan kerusakan kulit yang lebih parah.

Ia juga menyarankan, “Jika ragu, konsultasikan dengan dokter kulit sebelum mencoba metode atau produk yang belum pernah digunakan.” Dr. Ruri menambahkan bahwa masyarakat harus mendahulukan kesehatan dan keselamatan kulit daripada mengikuti tren atau konten yang sedang viral di media sosial.

(N/014)