BREAKING NEWS
Rabu, 30 April 2025

Kemenkes Imbau Waspadai Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) Selama Musim Hujan

Redaksi - Minggu, 16 Februari 2025 09:03 WIB
264 view
Kemenkes Imbau Waspadai Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) Selama Musim Hujan
Ilustrasi nyamuk demam berdarah
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

bitvonline.com -Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sering meningkat pada musim hujan. Menurutnya, DBD tetap menjadi ancaman kesehatan yang nyata di Indonesia, dengan kasusnya yang terjadi sepanjang tahun dan cenderung meningkat pada musim hujan.

Peningkatan Kasus DBD di Awal Tahun 2025

Berdasarkan data yang dihimpun, sejak awal Januari hingga 3 Februari 2025, tercatat sebanyak 6.050 kasus DBD dengan 28 kematian yang tersebar di 235 kabupaten/kota di 23 provinsi. "Pencegahan menjadi kunci utama dalam menanggulangi penyebaran DBD," ujar Ina, yang juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pencegahan dini.

Baca Juga:

Fokus pada Pencegahan dan Vaksinasi

Dokter Spesialis Penyakit Anak, I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, menyatakan bahwa sebagian besar kasus DBD terjadi pada anak-anak dan remaja. "47 persen kasus dengue terjadi pada anak-anak, dengan kelompok usia 1 hingga 14 tahun mencatatkan angka kematian tertinggi," jelas Ayu. Oleh karena itu, vaksinasi dengue menjadi langkah perlindungan tambahan yang sangat disarankan, meskipun saat ini vaksinasi ini tidak termasuk dalam program BPJS, melainkan dalam Program Imunisasi Nasional yang menargetkan anak-anak.

Baca Juga:

DBD sering kali diawali dengan gejala demam tinggi, nyeri kepala, bintik merah di kulit, muntah, dan sakit perut. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa berkembang menjadi syok dengue yang berisiko fatal, terutama pada anak-anak.

Program Pencegahan dan Pengendalian

Pemerintah Indonesia melalui Kemenkes berkomitmen untuk mengendalikan penyebaran DBD dengan berbagai program pengendalian vektor seperti Gerakan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Selain itu, pemerintah juga mengimplementasikan nyamuk ber-Wolbachia di beberapa daerah untuk menekan angka penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.

Ina menegaskan bahwa penanggulangan DBD memerlukan sinergi antara sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat. "Pencegahan dapat dilakukan dengan menguras, menutup, mendaur ulang, serta mencegah gigitan nyamuk," tambahnya.

Strategi Nasional Penanganan Dengue

Untuk meningkatkan upaya ini, pemerintah telah menetapkan Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025, yang berfokus pada edukasi berkelanjutan serta pengendalian vektor untuk memperluas jangkauan pencegahan. "Upaya melawan dengue tidak bisa hanya mengandalkan satu pendekatan, perlu peran aktif dari masyarakat," pungkas Ina.

Ayo Waspada dan Jaga Kesehatan

Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap potensi penyebaran DBD, terutama selama musim hujan. Mematuhi langkah-langkah pencegahan yang telah disarankan akan sangat membantu menekan angka kasus DBD di Indonesia.

(km/n14)

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
620 Kasus Perundungan dan 3 Pelecehan Seksual di Program PPDS, Kemenkes Beri Sanksi Tegas
Kemenkes Bekukan Sementara STR Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Pasien di Garut
Cegah Kasus Serupa, Kemenkes Wajibkan Tes Kesehatan Mental untuk Dokter PPDS
Kemenkes RI Pastikan Sanksi Tegas untuk Dokter PPDS Pelaku Pemerkosaan di RSHS
Tak Hanya Fisik, Kesehatan Mental Kini Jadi Fokus Pemeriksaan Kemenkes
Kemenkes: Lebih dari 1 Juta Kasus Kanker di Indonesia, Angka Kematian Capai 60 Persen
komentar
beritaTerbaru