BREAKING NEWS
Senin, 08 September 2025

Pegiat Lingkungan dan LSM Desak Penegakan Hukum atas Pembalakan Liar dan Kebakaran Hutan di Kaldera Danau Toba

Justin Nova - Senin, 02 Juni 2025 17:02 WIB
Pegiat Lingkungan dan LSM Desak Penegakan Hukum atas Pembalakan Liar dan Kebakaran Hutan di Kaldera Danau Toba
Wilmar Eliezer Simanjorang usai bertemu dengan Kapolres Samosir membahas masalah kerusakan kawasan hutan.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SAMOSIR -Pegiat lingkungan, Wilmar Eliezer Simanjorang, bersama sejumlah perwakilan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan insan pers peduli kelestarian Danau Toba, mendatangi Mapolres Samosir untuk menyampaikan keprihatinan atas maraknya pembalakan liar dan kebakaran hutan di kawasan dinding Kaldera Danau Toba.

Wilmar menegaskan, kedatangan mereka pada Senin (2/6) merupakan bentuk dorongan kuat agar aparat penegak hukum segera bertindak tegas dalam menangani kerusakan lingkungan yang dinilai semakin parah dan mengancam keberlangsungan geopark.

"Situasi ini sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan UNESCO telah memberikan 'kartu kuning' terkait status Geopark Kaldera Toba," ungkap Wilmar.

Baca Juga:

Ia menyebut sejumlah titik pembalakan liar yang terus bertambah, terutama di Desa Dosroha, Kecamatan Simanindo. Selain itu, kebakaran hutan yang kerap terjadi memperburuk kondisi ekosistem kawasan yang rapuh tersebut.

"Kaldera Toba harus dijaga dan dilestarikan. Jika alam rusak, bagaimana pariwisata bisa berkembang?" tambah mantan Bupati Samosir tersebut.

Baca Juga:

Wilmar juga mengungkapkan selama keterlibatannya dalam pengelolaan Geopark Kaldera Toba pada 2017-2021, banyak tantangan yang dihadapi, terutama minimnya dukungan anggaran dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

"Salah satu kendala utama adalah minimnya perhatian dari pemerintah provinsi, khususnya dalam anggaran operasional," jelasnya.

Lebih jauh, Wilmar menegaskan bahwa kelestarian Geopark Kaldera Toba adalah tanggung jawab bersama lintas lembaga dan wilayah, bukan hanya Kabupaten Samosir.

Selain isu pembalakan dan kebakaran, Wilmar juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap kelompok perhutanan sosial yang melakukan penyadapan getah pinus di kawasan hutan Samosir. Aktivitas ini dinilai dapat mempercepat kerusakan lingkungan jika tidak dikelola secara ramah lingkungan.

"Getah pinus sekarang menjadi bisnis besar, namun pengawasan kurang ketat sehingga banyak pihak luar yang kurang peduli terhadap keselamatan lingkungan," ujarnya.

Dalam waktu dekat, Wilmar bersama LSM dan awak media berencana melakukan investigasi mendalam terkait pembalakan liar di Kaldera Toba. Hasil investigasi tersebut akan dilaporkan secara resmi kepada aparat penegak hukum untuk tindakan tegas.

"Kami berharap ini menjadi peringatan keras bagi pelaku pembalakan liar agar segera menghentikan aktivitas ilegal yang merusak lingkungan," tegas Wilmar.

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Menteri P2MI Karding Klarifikasi Foto Bermain Domino Bersama Menhut dan Pengusaha Pembalak Liar
Viral Bermain Domino dengan Tersangka Pembalak Liar, Menhut Raja Juli Beri Klarifikasi
Sambut HUT ke-80 RI, Kasdam IX/Udayana Pimpin Karya Bakti Bersihkan Pantai Lembeng
Sekdaprov Sumut Kunjungi Disbudparekraf, Ingatkan Fokus Digitalisasi Promosi dan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Ini yang Diperoleh Geopark Kaldera Toba Bila Meraih Green Card
Usai Revalidasi, Danau Toba Dikabarkan Raih Green Card UNESCO, Simak Kata GM BPTCUGGp
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru