TAPANULI SELATAN – Terletak di wilayah perbukitan Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, Sipirok dikenal dengan panorama alamnya yang menawan dan udara sejuk khas pegunungan.
Selain menjadi tujuan wisata air panas dari kawah aktif Gunung Sibual-buali serta kuliner khas seperti panggelong dan kopi, daerah ini menyimpan sebuah destinasi menarik yang belum banyak dikenal masyarakat luar, yakni Tor Nangge.
Tor Nangge merupakan sebuah bukit eksotis yang terletak di Kelurahan Parau Sorat.
Bukit ini menawarkan pemandangan luar biasa, dikelilingi oleh perbukitan subur dengan hamparan pepohonan hijau dan persawahan yang asri di sekitarnya.
Keunikan Tor Nangge terletak pada kontur tanahnya yang didominasi bebatuan dan ilalang, akibat radiasi panas dari dalambukit yang membuat air cepat menguap dan menghambat pertumbuhan pohon besar.
Meski indah, Tor Nangge juga menyimpan berbagai cerita mistis dan sejarah yang menjadi bagian dari warisan masyarakat setempat.
Beberapa warga mempercayai bahwa bukit ini menyimpan misteri, termasuk kisah hilangnya tujuh gadis muda yang melewati Tor Nangge dan kemudian menghilang secara misterius.
Kejadian ini melahirkan nama lain, Tor Simuap Bujing, yang berada di belakang Tor Nangge dan berbeda dengan tumbuhannya yang rimbun dan penuh pohon besar.
Tak hanya itu, ada pula anggapan bahwa Tor Nangge dan bukit-bukit di sekitarnya pernah dijadikan tempat penyimpanan harta karun oleh penjajah Belanda pada masa kolonial.
Mitos tersebut masih menjadi misteri yang belum dapat dibuktikan kebenarannya, namun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang penasaran akan sejarah dan cerita rakyat setempat.
Tor Nangge juga tercatat dalam lirik lagu terkenal "Si Boru Enggan" yang makin menambah nilai historis dan budaya bagi kawasan ini.
Namun, untuk menjaga kelestarian dan nilai estetika Tor Nangge, pengunjung dihimbau untuk tetap menjaga sikap santun serta menjaga kebersihan dan keindahan alam.
Potensi wisataTor Nangge yang pernah viral pada era 1980-an sebagai tempat adventure kini kembali mendapatkan perhatian masyarakat Sipirok dan Tapanuli Selatan.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bersama-sama mengelola destinasi ini dengan baik agar mampu memberikan manfaat ekonomi melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Tor Nangge adalah anugerah Tuhan yang patut kita syukuri dan jaga bersama. Dengan pengelolaan yang tepat, kita bisa mengembangkan potensi wisata ini menjadi destinasi unggulan yang mendatangkan manfaat luas bagi Sipirok dan sekitarnya," ujar salah seorang warga setempat.
Upaya pengelolaan yang serius juga penting untuk mencegah kerusakan lingkungan dan menjadi tempat pembuangan sampah, yang sering menjadi masalah pada destinasi wisata yang kurang pengawasan.
Dengan demikian, Tor Nangge bisa kembali menjadi ikon wisata yang membanggakan bagi Tapanuli Selatan, yang menyajikan keindahan alam sekaligus nilai sejarah dan budaya yang kental.*
Editor
: Adelia Syafitri
Tor Nangge, Permata Tersembunyi di Sipirok yang Kembali Bersinar