BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Hasto Sebut PDIP Tak Bisa Diperlakukan Sembarangan, Peringati Peristiwa Kudatuli

BITVonline.com - Sabtu, 27 Juli 2024 04:51 WIB
Hasto Sebut PDIP Tak Bisa Diperlakukan Sembarangan, Peringati Peristiwa Kudatuli
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hari ini menggelar peringatan untuk mengenang peristiwa Kerusuhan Dua Tujuh Juli (Kudatuli), yang dikenal sebagai penyerangan terhadap markas partai pada masa Orde Baru. Acara peringatan ini berlangsung di kantor DPP PDIP di Menteng, Jakarta Pusat, dan dihadiri oleh sejumlah kader serta pimpinan partai.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa momentum Kudatuli tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga sebagai pengingat pentingnya semangat perjuangan dalam menghadapi agenda partai, khususnya Pilkada serentak 2024. “Peristiwa Kudatuli ini justru mengeluarkan semangat kita dalam menghadapi agenda partai yang akan datang untuk melaksanakan Pilkada serentak,” ujar Hasto.

Hasto menekankan bahwa peristiwa Kudatuli mengajarkan nilai-nilai penting bagi kader partai, salah satunya adalah pentingnya kepemimpinan yang berasal dari bawah. Menurutnya, pemimpin yang lahir dari bawah memiliki kapasitas untuk berjuang demi masa depan dan menyelesaikan persoalan rakyat. “Peristiwa Kudatuli juga mengajarkan kader untuk menjadi pemimpin yang lahir dari bawah, yang dapat berjuang untuk masa depan dan menyelesaikan persoalan rakyat,” tambahnya.

Sekretaris Jenderal juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Dalam pesannya, Megawati menegaskan bahwa PDIP adalah partai yang sah dan memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. “Ibu Megawati Soekarnoputri berpesan kepada kita semua bahwa kita adalah partai yang sah dan kita juga warga negara yang sah, yang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Karena itulah kita, kita dan kita, tidak bisa diperlakukan sembarangan, seakan-akan kita bukan warga negara Indonesia, seakan-akan kita bukan pemilik republik ini,” ungkap Hasto.

Dalam kesempatan ini, Hasto juga menegaskan pentingnya semangat perjuangan yang harus dijaga oleh seluruh kader partai. “Marilah dengan memperingati Kudatuli ini kita terus turun ke bawah, kita terus gelorakan semangat perjuangan ini sekaligus mengingatkan bahwa kekuasaan pada dasarnya muncul dari kekuatan kolektif rakyat,” tegasnya.

Peringatan Kudatuli kali ini diisi dengan berbagai kegiatan yang mencerminkan kekayaan budaya dan semangat perjuangan PDIP. Acara dimulai dengan pembacaan puisi oleh sastrawan Amien Kamil, yang merupakan karya dari Wiji Thukul, seorang penyair dan aktivis yang dikenal dengan perjuangannya. Selain itu, lantunan lagu dari Fajar Merah, putra Wiji Thukul, menambah khidmat suasana peringatan. Sebagai bentuk penghormatan, dilakukan pula penaburan bunga di seluruh gedung DPP PDIP.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk mengenang peristiwa sejarah tetapi juga sebagai pengingat untuk terus memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan hak-hak rakyat. PDIP mengajak seluruh kader untuk terus aktif dan bersemangat menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam menyongsong Pilkada serentak yang akan datang.

(K/09)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru