
Rondahaim Saragih Garingging: Sang Penjaga Kedaulatan Adat yang Terhapus dari Panggung Nasional
Oleh Shohibul Anshor SiregarDALAM galeri pahlawan nasional yang didominasi tokoh Jawa dan Sumatra pesisir, Tuan Rondahaim Saragih Garingging
Opini
SUMUT –Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menegaskan komitmen partainya bukan hanya untuk kalangan Nahdlatul Ulama (NU) tetapi untuk seluruh rakyat Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Cak Imin saat memberikan penyuluhan di Sekolah Pemimpin Perubahan di Berastagi, Karo, menegaskan bahwa PKB didirikan dengan tujuan lebih luas daripada sekadar melayani kepentingan internal NU.
“Jadi bukan untuk NU pribadi, tapi untuk seluruh bangsa Indonesia, tapi untuk berkibarnya merah putih bagi kejayaan Indonesia,” tegas Cak Imin. Pernyataan ini mencerminkan sikap inklusif PKB dalam membuka kesempatan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa membatasi anggotanya hanya pada kalangan beragama Islam.
Cak Imin menyoroti keberhasilan PKB dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam meraih dukungan di luar basis tradisionalnya di Jawa Timur. PKB berhasil meraih 5 kursi di parlemen dari Jawa Barat dan Sumatera, melebihi perolehan 3 kursi di Jawa Timur, yang selama ini dikenal sebagai basis kuat PKB.
Baca Juga:
“Ini membuktikan PKB untuk seluruh rakyat Indonesia. Karena itu mari kita niatkan setiap kelelahan yang kita abdikan, setiap waktu yang akan kita habiskan semuanya benar-benar untuk kepentingan rakyat Indonesia,” ujar Cak Imin. Menurutnya, PKB bertekad untuk tidak terpengaruh oleh pujian atau hinaan, melainkan fokus pada dedikasi untuk bangsa.
Namun, pernyataan Cak Imin datang di tengah tuntutan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). PBNU, yang merupakan pendiri PKB, mengumumkan rencana untuk membentuk panitia khusus atau tim lima untuk mengevaluasi dan meluruskan sejarah PKB. Gus Saifullah Yusuf, Sekretaris Jenderal PBNU, mengungkapkan kekhawatiran bahwa elite PKB saat ini telah menyimpang dari prinsip dan sejarah pendirian partai.
Baca Juga:
“PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB,” kata Gus Ipul dalam rilis yang diterima kumparan. Ia menegaskan bahwa tujuan dari tim lima ini adalah untuk mengembalikan PKB kepada pemilik sahnya, yaitu PBNU.
Konflik ini menggambarkan dinamika yang kompleks dalam hubungan antara PKB dan NU, serta tantangan yang dihadapi PKB dalam menjaga identitasnya sambil memperluas basis dukungannya di kancah politik nasional.
(N/014)
Oleh Shohibul Anshor SiregarDALAM galeri pahlawan nasional yang didominasi tokoh Jawa dan Sumatra pesisir, Tuan Rondahaim Saragih Garingging
OpiniMADINA Puluhan warga Kecamatan Natal mendatangi Polres Mandailing Natal (Madina) untuk menyatakan dukungan penuh kepada penyidik Satreskri
Hukum dan KriminalTAPSEL Proyek renovasi Sekolah Rakyat Tahap I C Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK Tapsel), K
NasionalJAKARTA Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengingatkan adanya potensi penyalahgunaan anggaran yang sangat besar dalam program
PendidikanJAKARTA Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendukung penuh program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dijalankan pemerintah dan berharap p
KesehatanROKAN HILIR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memberikan klarifikasi terkait kasus penyelewengan bahan
Hukum dan KriminalJAKARTA Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan harapan besar agar TNI semakin solid, profesional, dan siap menghadapi berbagai tantan
NasionalTEL AVIV Ribuan demonstran turun ke jalan di Tel Aviv pada Sabtu (9/8/2025), memprotes rencana pemerintah Israel yang akan memperluas op
InternasionalBANDUNG BARAT Dalam upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer yang digelar di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus
NasionalYOGYAKARTA Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkum), Edward Omar Sharif Hiariej, menegaskan bahwa tujuan utama dari hukum acara pidana ada
Hukum dan Kriminal