BREAKING NEWS
Minggu, 19 Oktober 2025

Prabowo Klaim Dividen BUMN Sentuh Rp300 Triliun di 2025, Realistis atau Berlebihan?

Redaksi - Minggu, 16 Februari 2025 18:15 WIB
Prabowo Klaim Dividen BUMN Sentuh Rp300 Triliun di 2025, Realistis atau Berlebihan?
Erick Thohir dan Presiden RI, Prabowo Subianto
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAWA BARAT -Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2025 diproyeksikan mencapai Rp300 triliun. Klaim ini disampaikan Prabowo dalam Pidato Puncak HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2).

"Menteri BUMN lapor ke saya, Pak Erick Thohir. Beliau laporan ke saya, BUMN tahun ini dividennya Rp300 triliun," ujar Prabowo dalam pidatonya.

Angka ini disebut akan menjadi salah satu sumber penghematan bagi pemerintahan Prabowo, yang kini berupaya menggalang dana untuk berbagai program strategis. Dari jumlah tersebut, pemerintah hanya akan mengambil Rp200 triliun, sementara Rp100 triliun dikembalikan ke BUMN dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN).

Realisasi Dividen BUMN Masih Jauh dari Klaim

Namun, angka tersebut jauh melampaui realisasi dividen BUMN sepanjang sejarah. Pada 2024, dividen BUMN yang disetorkan ke negara tercatat sebesar Rp85,5 triliun, naik dari Rp81,2 triliun pada 2023. Bahkan, target resmi dividen BUMN untuk 2025 yang telah disepakati antara pemerintah dan DPR RI hanya sebesar Rp90 triliun, bukan Rp300 triliun seperti yang diklaim Prabowo.

Terlepas dari perbedaan angka, Prabowo tetap menargetkan tiga putaran penghematan sebagai langkah strategis dalam pemerintahannya. Berikut rinciannya:

Putaran pertama: Rp300 triliun dari efisiensi belanja APBN dan APBD 2025 sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025.

Putaran kedua: Rp308 triliun dari penyisiran APBN, dengan Rp58 triliun dikembalikan ke 17 kementerian/lembaga (K/L), menyisakan Rp250 triliun.

Putaran ketiga: Rp300 triliun dari dividen BUMN, dengan Rp100 triliun dikembalikan untuk modal kerja BUMN, menyisakan Rp200 triliun.

Dari total penghematan tersebut, Prabowo mengklaim memiliki dana cadangan sebesar Rp750 triliun atau setara dengan US$44 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk program prioritas, termasuk makan bergizi gratis (MBG) senilai US$24 miliar dan investasi di Danantara sebesar US$20 miliar.

Klaim dividen jumbo BUMN ini memicu perdebatan, mengingat target resmi yang jauh lebih rendah. Hingga saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut dari Kementerian BUMN terkait proyeksi tersebut.

(cn/a)

Editor
: Redaksi
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru