SUKOHARJO -BPJS Ketenagakerjaan memastikan eks karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) akan menerima dana Jaminan Hari Tua (JHT).
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, meninjau langsung proses verifikasi dokumen pencairan JHT di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu, 5 Maret 2025.
Lebih dari 8.000 eks karyawan PT Sritex terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan, yang mencakup berbagai manfaat seperti JHT, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Besaran Dana JHT yang Diterima Eks Karyawan Sritex
Jumlah dana JHT yang diterima oleh eks karyawan PT Sritex bergantung pada masa kerja dan gaji yang diterima selama bekerja.
Setiap karyawan Sritex yang di-PHK akan menerima JHT sebesar Rp 1 juta per tahun masa kerja.
Misalnya, untuk karyawan yang bekerja selama 17 tahun, mereka akan menerima Rp 17 juta, sedangkan yang bekerja selama 20 tahun akan menerima Rp 20 juta.
BPJS Ketenagakerjaan juga telah menyiapkan dana sebesar Rp 129 miliar untuk pencairan JHT bagi 8.371 eks karyawan PT Sritex.
Proses pencairan dana JHT akan dilakukan dalam waktu dua hingga tiga hari setelah pemberkasan selesai. Dana tersebut akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing penerima.
Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Program ini menjamin pekerja menerima uang tunai pada saat memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia. Selain itu, JHT juga dapat dicairkan jika peserta mengundurkan diri atau mengalami PHK.
Program JHT adalah bentuk perlindungan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan, yang diselenggarakan berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib.
Saldo JHT merupakan akumulasi iuran dari peserta yang dikembangkan sesuai ketentuan yang berlaku.