"Kondisi Tapsel saat ini sedang tidak baik-baik saja," katanya.
Ia mencatat lonjakan signifikan pada belanja pegawai di tahun 2024, yang melebihi setengah triliun rupiah, meningkat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang berada di bawah Rp500 miliar.
"Ketidak selektif dalam menentukan pengangkatan PPPK, menjadi faktor pemasalahannya," tambahnya.
Lebih lanjut, Syahrul menyinggung pengalamannya saat menjabat sebagai Bupati Tapsel dua periode (2010-2015 dan 2016-2021).
Ia menekankan pentingnya perencanaan anggaran yang matang sebelum mengangkat PPPK, dengan memastikan adanya jaminan untuk penggajian di masa mendatang.
Masalah keuangan juga terlihat pada kondisi PT. TSM (Tapanuli Selatan Membangun).
Syahrul mengungkapkan bahwa perusahaan daerah ini seharusnya menjadi sumber pendapatan daerah, mengingat jumlah kas yang cukup besar pada tahun 2021 (Rp24 miliar) dan 2023 (Rp34-35 miliar).
Ia berharap agar kondisi ini dapat segera diatasi.
Tokoh masyarakat Desa Pahae Aek Sagala, Syamsul Bahri Siagian, menyampaikan harapannya agar Bupati memberikan perhatian khusus kepada masyarakat Kecamatan Sipirok, khususnya Desa Pahae Aek Sagala.
Ia menyambut baik kunjungan Bupati dan rombongan dalam rangka Safari Ramadan tersebut.