TAPANULI SELATAN -Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) di bawah kepemimpinan Bupati H. Gus Irawan Pasaribu dan Wakil Bupati H. Jafar Syahbuddin Ritonga (BAGUSI) terus berkomitmen mewujudkan visi "Tapsel Kembali Bangkit," meskipun menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan.
Dalam rangkaian Safari Ramadhan yang baru saja dilaksanakan, pemerintah daerah menjadikan momen ini sebagai wadah penting untuk menampung aspirasi masyarakat serta menjelaskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi kondisi keuangan yang sulit.
Tahun 2025 menghadirkan tantangan luar biasa bagi Kabupaten Tapsel.
Pemotongan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp113 miliar akibat kebijakan efisiensi anggaran telah berdampak pada pembatalan sejumlah proyek pembangunan yang telah direncanakan dalam APBD.
Di Desa Silangkitang, Kecamatan Aek Bilah, pembangunan jalan Simpang Biru-Silangkitang senilai Rp10 miliar terpaksa dibatalkan.
Sementara itu, di Kecamatan Tano Tombangan Angkola, Rp200 miliar yang dialokasikan untuk pembangunan harus dialihkan guna menutupi pembengkakan belanja pegawai.
Bupati Gus Irawan Pasaribu mengakui bahwa struktur APBD 2025 merupakan yang terburuk dalam satu dekade terakhir, dengan alokasi belanja modal hanya 5,8% dari total belanja daerah.
Namun, beliau menegaskan bahwa kondisi ini tidak akan menghalangi komitmen pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik.
"Kita tidak akan menyerah pada kondisi keuangan akibat pemotongan ini, kita harus bangkit dan berjuang untuk mengatasinya," tegasnya.
Menghadapi krisis keuangan ini, Pemerintah Kabupaten Tapsel telah melakukan berbagai langkah strategis, antara lain:
- Efisiensi anggaran secara ketat, termasuk tidak membeli mobil dinas baru bagi Bupati dan Wakil Bupati.
- Upaya peningkatan pendapatan daerah melalui optimalisasi sektor ekonomi lokal.
- Lobi ke pemerintah pusat dan provinsi untuk mendapatkan dukungan tambahan dalam program pembangunan.
- Berkoordinasi dengan Kepala BBWS Sumatera II untuk perbaikan saluran irigasi.
- Bertemu dengan Gubernur Sumut, Bobby Nasution, guna mempercepat pembangunan ruas jalan provinsi di Tapsel.
Selain itu, rehabilitasi infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir juga menjadi fokus utama.
Beberapa proyek prioritas yang akan segera dilaksanakan adalah perbaikan saluran irigasi DI Batang Angkola serta rehabilitasi rambin Aek Sijorni di kawasan objek wisata.
Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga menambahkan bahwa kerja sama dan dukungan masyarakat menjadi faktor penting dalam menghadapi situasi ini.
"Kondisi keuangan daerah yang sangat sulit saat ini membuat saya dan Pak Gus harus bekerja keras dan sungguh-sungguh. Kami tidak menyerah menghadapi keadaan ini," ujarnya.
Safari Ramadhan yang digelar oleh Pemkab Tapsel bukan sekadar acara seremonial, tetapi menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
Melalui dialog terbuka, berbagai keluhan dan aspirasi masyarakat dapat tersampaikan secara langsung, sekaligus memberikan pemahaman mengenai langkah-langkah yang telah dan akan diambil oleh pemerintah daerah.
Kepercayaan dan optimisme masyarakat, seperti yang terlihat di Kecamatan Angkola Timur, menjadi modal berharga bagi BAGUSI untuk terus berjuang membangun Kabupaten Tapanuli Selatan di tengah keterbatasan yang ada.