BREAKING NEWS
Senin, 07 Juli 2025

Kepala PCO: Pemerintah Kejar Premanisme Pengganggu Bisnis, Bukan Pukul Rata Ormas

Justin Nova - Sabtu, 17 Mei 2025 13:05 WIB
209 view
Kepala PCO: Pemerintah Kejar Premanisme Pengganggu Bisnis, Bukan Pukul Rata Ormas
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau President Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto fokus memberantas praktik premanisme, terutama yang mengganggu iklim usaha dan investasi di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Hasan dalam diskusi publik bertajuk "Double Check: Bagaimana Visi Kesehatan Era Prabowo?" yang digelar di Toety Heraty Museum, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).

"Yang dikejar oleh pemerintah itu adalah aksi premanisme, terutama yang mengganggu proses bisnis," ujar Hasan.

Baca Juga:

Hasan mengungkapkan bahwa praktik premanisme menciptakan biaya-biaya tambahan dan beban psikologis bagi para pelaku usaha. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat membuat investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia.

"Investor takut masuk. Orang-orang yang ingin berusaha takut karena adanya pungli, pemalakan, dan intimidasi," jelasnya.

Baca Juga:

Terkait kekhawatiran publik bahwa pemerintah menyasar organisasi masyarakat (ormas), Hasan menegaskan bahwa tidak semua ormas disamaratakan. Pemerintah hanya akan menindak aksi premanisme, bukan keberadaan ormas itu sendiri.

"NU, Muhammadiyah, IDI – semua itu ormas. Kita tidak pukul rata. Yang disasar adalah tindakan premanismenya, bukan label organisasinya," tegas Hasan.

Pemerintah saat ini tengah membentuk tim khusus untuk mengatasi praktik premanisme, baik yang dilakukan individu maupun kelompok.

Hasan menegaskan bahwa langkah penindakan ini dilakukan dengan pendekatan yang tetap mempertimbangkan aspek pembinaan sosial.

"Mereka juga anak bangsa. Harus dicari jalan keluar, dibina, diarahkan agar bisa berkontribusi secara produktif," ucapnya.

Hasan berharap pemberantasan premanisme ini akan membuka lapangan kerja baru, sehingga individu yang sebelumnya terlibat dalam aksi premanisme bisa beralih ke pekerjaan formal.

"Kalau usaha nyaman dan aman, lapangan kerja terbuka. Yang dulunya malak, bisa diajak kerja resmi," pungkas Hasan.*

Sebagai informasi, Polri telah menggelar Operasi Kepolisian Kewilayahan sejak 1 Mei 2025, yang menyasar berbagai praktik premanisme di seluruh Indonesia.*

(dc/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Cegah 3C dan Premanisme, Polres Sibolga Gencarkan Patroli Gabungan di Titik Rawan
Operasi Sikat Seulawah 2025 Capai Target: 93 Tersangka Diamankan dari 59 Kasus
Apresiasi untuk Dirresnarkoba Polda Sumut Jelang HUT Bhayangkara ke-79: Peran Nyata dalam Melindungi Masyarakat
Lemkapi: Dari Pemberantasan Preman hingga Ketahanan Pangan, Kinerja Polri Semakin Dirasakan Masyarakat
Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Stabil di Pegadaian per 16 Juni 2025
Emas Terus Naik! Ini Daftar Lengkap Harga Antam, UBS, dan Galeri24
komentar
beritaTerbaru