BREAKING NEWS
Jumat, 05 September 2025

Wagub Bali Dorong Aturan Transportasi Digital: “Supir Lokal Jangan Tersingkir”

Fira - Kamis, 04 September 2025 07:22 WIB
Wagub Bali Dorong Aturan Transportasi Digital: “Supir Lokal Jangan Tersingkir”
Rapat Paripurna ke-1 DPRD Provinsi Bali Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026 yang digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama, Denpasar, Rabu (3/9). (foto : fira/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

DENPASAR - Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menegaskan pentingnya regulasi yang berpihak pada pengemudi lokal di tengah maraknya layanan transportasi digital.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Paripurna ke-1 DPRD Provinsi Bali Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026 yang digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama, Denpasar, Rabu (3/9).

Dalam rapat tersebut, DPRD Provinsi Bali menggodok dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) inisiatif, yakni:

Baca Juga:

Raperda tentang Penyelenggaraan Layanan Angkutan Sewa Khusus Pariwisata Berbasis Aplikasi, dan

Raperda tentang Penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik.

Wagub Giri Prasta menekankan bahwa Raperda transportasi digital merupakan bentuk keberpihakan terhadap pengemudi lokal yang selama ini menghadapi tantangan dari hadirnya transportasi berbasis aplikasi skala nasional dan internasional.

"Dengan adanya Raperda ini, aspirasi pengemudi bisa tertampung. Masyarakat Bali harus menjadi tuan di rumahnya sendiri dengan payung hukum yang jelas," tegas Giri Prasta.

Raperda transportasi digital diharapkan tidak hanya menghadirkan kepastian hukum bagi pengemudi lokal, tetapi juga menjadi solusi terhadap pergeseran industri pariwisata Bali akibat perkembangan teknologi.

Pemerintah Provinsi Bali menilai kebijakan ini sebagai langkah strategis menjaga keberlanjutan angkutan konvensional, memberi rasa aman bagi wisatawan, serta melindungi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

Sementara itu, mengenai Raperda Keterbukaan Informasi Publik, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Bali, I Ketut Tama Tenaya, mengungkapkan bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi, seperti:

Rendahnya pembaruan data oleh badan publik,

Lambatnya respons terhadap permintaan informasi,

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Demo Ojol di Jakarta: Tuntut Hapus Multiorder dan Tekan Potongan Aplikasi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru