BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

Mualem: Aceh Tak Mau Lagi Bergantung pada Medan, Karena Sikap Mereka Begitu

Abyadi Siregar - Rabu, 22 Oktober 2025 14:59 WIB
Mualem: Aceh Tak Mau Lagi Bergantung pada Medan, Karena Sikap Mereka Begitu
Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem). (foto: AJNN Net)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANDA ACEH – Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) mengambil langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan Aceh terhadap provinsi tetangga, Sumatera Utara, terutama Kota Medan, dengan melobi investor Tiongkok untuk berinvestasi di sektor industri unggas.

Langkah ini dilakukan setelah Mualem menilai bahwa Aceh masih sangat bergantung pada Medan, terutama untuk pasokan barang-barang vital seperti telur dan pakan ternak.

Menurut Mualem, ketergantungan Aceh terhadap Medan, terutama dalam hal distribusi barang-barang kebutuhan pokok, semakin menjadi perhatian.

Baca Juga:

Ia menyebutkan bahwa sikap provinsi tetangga yang kurang menguntungkan bagi Aceh telah memotivasi pemerintah setempat untuk mencari solusi alternatif yang dapat menjadikan Aceh lebih mandiri dalam pengelolaan sumber daya dan pasokan kebutuhan pangan.

"Kita tahu belakangan ini bahwa kita tergantung sangat dengan Medan. Kita tidak mau bicara besar-besar. Jadi karena sikap mereka begitu, ini kita harus ada sikap. Kita tidak mau bergantung pada mereka 100 persen, jadi inilah langkah-langkah kita ambil kita harus tarik diri," ujar Mualem kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu (22/10/2025).

Sebagai langkah konkret, Mualem mengungkapkan bahwa investor Tiongkok telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di sektor ayam petelur dan ayam gulai di Aceh.

Pemerintah Aceh sendiri telah menyiapkan lahan seluas 150 hektare di kawasan Aceh Besar untuk pembangunan kawasan industri unggas dan telur canggih yang diharapkan dapat mendongkrak produksi pangan lokal.

Investasi ini berpotensi mengurangi ketergantungan Aceh terhadap daerah lain, serta memberikan lapangan pekerjaan dan mendorong perekonomian daerah.

Mualem menambahkan bahwa pembangunan kawasan industri unggas ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2027.

"Ini telur yang lebih moderen, karena setiap telur yang menetas nanti ada yang untuk bayi, dewasa dan seperti biasa. Ini yang menarik. Jadi gizi lebih ditingkatkan terutama sekali untuk anak-anak. Jadi ada beberapa kategori telur yang akan dihasilkan," kata Mualem menjelaskan keunikan produk telur yang dihasilkan dari teknologi tinggi ini.

Pemerintah Aceh, melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Pembangunan Aceh (PEMA), telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan teknologi asal Henan, Tiongkok, Zhongke Holdings Green Technology Co., Ltd. untuk mewujudkan proyek investasi ini.

MoU tersebut menjadi landasan bagi pengembangan industri unggas dan telur yang lebih modern di Aceh.

Mualem juga menegaskan komitmennya untuk menciptakan iklim investasi yang sehat, transparan, dan berkelanjutan, dengan dukungan penuh dari regulasi dan kebijakan pemerintah pusat.

Ia berharap kerja sama ini dapat memperkuat ekonomi Aceh, mengurangi ketergantungan terhadap provinsi lain, serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

"Mari kita terus membangun jembatan kerja sama, inovasi, dan persahabatan ini demi kemajuan bersama," ujarnya.

Dengan adanya investasi ini, Pemerintah Aceh berharap dapat mewujudkan kemandirian ekonomi, khususnya dalam sektor pangan, dan memperkuat posisi Aceh sebagai pusat industri unggas yang dapat bersaing secara nasional maupun internasional.

Proyek ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi sektor pertanian, tetapi juga mendorong sektor-sektor lain seperti logistik, perdagangan, dan industri pengolahan.

Kehadiran Zhongke Holdings Green Technology Co., Ltd. di Aceh diharapkan dapat membawa teknologi modern yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan kualitas produk unggas dan telur, yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat besar bagi konsumsi pangan masyarakat Aceh.

Dengan komitmen ini, Mualem optimis bahwa Aceh akan dapat mengurangi ketergantungan pada provinsi tetangga dan membangun perekonomian yang lebih mandiri dan berkelanjutan di masa depan.*


(d/a008)

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
BPK RI Luncurkan Pemeriksaan Tematik Ketahanan Pangan, Sumut Siap Dukung Program Prioritas Nasional
TKD Dipangkas Rp9 Triliun, Gubernur Sumut Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat KUR dan Kredit Perumahan
Belum Punya Izin PBG, DPRD Medan Minta Pembangunan di Lahan Eks Garuda Plaza Dihentikan
Pantai Jono Berpotensi Besar: Bupati Batu Bara Dorong Pengembangan Wisata
Kasus ISPA Melonjak di Medan, Dinkes Keluarkan Surat Edaran dan Imbau Prokes Kembali Diperketat
Harga Pangan Nasional Turun Kompak, Beras hingga Daging Lebih Murah Hari Ini!
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru