BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Video Marahnya Masinton Pasaribu Kepada Polisi Viral, PDIP: Ada Framing Terhadap Kader Kami

BITVonline.com - Jumat, 18 Oktober 2024 04:49 WIB
92 view
Video Marahnya Masinton Pasaribu Kepada Polisi Viral, PDIP: Ada Framing Terhadap Kader Kami
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TAPTENG -Dalam sebuah potongan video yang viral di media sosial, calon Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu terlihat marah-marah kepada seorang polisi. Video tersebut menjadi sorotan publik, memicu berbagai komentar dan reaksi dari masyarakat serta partai yang mengusungnya, PDI Perjuangan (PDIP).

Dalam video yang berdurasi singkat itu, Masinton yang mengenakan baju merah tampak duduk di sebuah kursi di dalam ruangan. Bersama Plt Ketua PDIP Tapteng, Sarma Hutajulu, dan beberapa orang lainnya, Masinton mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap sikap polisi yang dianggapnya tidak adil. Ia mengekspresikan kekecewaannya dengan mengatakan, “Apa kalian ini, nggak bisa berlaku adil, preman pun kalian biarkan masuk. Polisi apa kalian ini? Apa tanggung jawab kalian untuk menjaga keamanan di republik ini?”

Masinton menilai bahwa jika terjadi konflik antara masyarakat, polisi lah yang menjadi pemicunya. Ia menjelaskan, “Kalau tadi terjadi konflik horizontal, siapa yang kalian persalahkan? Masyarakat yang akan menjadi korban, kalian tinggal nangkapin-nangkapin aja, kalian pemicunya kok.” Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa ketidakadilan dan kurangnya keamanan yang dijamin polisi dapat berujung pada kekacauan.

Baca Juga:

Seiring dengan viralnya video ini, PDIP memberikan pembelaan terhadap Masinton. Sarma Hutajulu, yang saat itu mendampingi Masinton, menyebut peristiwa tersebut terjadi saat pendaftaran pasangan calon di KPU Tapteng pada 4 September 2024. Menurutnya, ada upaya untuk memframing Masinton sebagai sosok yang tempramen dan suka marah-marah.

“Video itu pada saat kami pendaftaran tanggal 4 September yang lalu. Saya tidak tahu apa motivasinya video itu sekarang jadi viral. Seolah-olah ada framing terhadap Masinton ini orangnya tempramen dan suka marah-marah,” kata Sarma saat dihubungi. Ia menjelaskan bahwa kemarahan Masinton dipicu oleh kedatangan pasangan calon lain yang masuk ruangan saat mereka masih melakukan pendaftaran.

Baca Juga:

Sarma melanjutkan, “Di tengah-tengah kami melakukan pendaftaran di KPU Tapteng itu, tiba-tiba datang paslon lain memasuki ruangan dan kami keberatan terhadap kedatangan pasangan calon itu.” Menurutnya, kedatangan pasangan calon lain di waktu yang tidak tepat dapat memicu ketegangan antara massa pendukung, mengingat situasi di luar gedung KPU sudah cukup panas.

Sebagai upaya untuk menghindari bentrok, Sarma mengaku sudah berbicara dengan Kapolres Tapteng. Namun, ia merasa permintaannya tidak digubris oleh pihak kepolisian. “Jadi pada waktu itu saya duluan berdebat dengan Pak Kapolres supaya ada ketegasan, jangan ada pasangan calon lain yang masuk tanpa ada urusan yang jelas,” ujarnya.

Akhirnya, setelah Sarma meminta ketegasan dari pihak kepolisian, Masinton pun mengekspresikan keinginannya agar polisi bertindak tegas dan tidak membiarkan situasi yang bisa memicu kericuhan. “Karena tidak adanya ketegasan kepolisian pada malam hari itu, di situ lah Pak Masinton meminta supaya polisi bertindak tegas,” tutupnya.

Dengan viralnya video tersebut, perhatian publik terhadap Masinton dan sikapnya terhadap aparat kepolisian meningkat. PDIP berusaha meluruskan pandangan masyarakat bahwa peristiwa itu bukanlah cerminan dari karakter Masinton secara keseluruhan, melainkan reaksi terhadap situasi yang sedang berlangsung pada saat itu.

Kasus ini menunjukkan betapa mudahnya sebuah momen dapat dipersepsikan dan diinterpretasikan oleh publik, serta pentingnya komunikasi yang jelas dari pihak-pihak yang terlibat untuk menghindari kesalahpahaman.

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru