BREAKING NEWS
Sabtu, 26 April 2025

PDIP Soroti Masalah Pendidikan Indonesia Menjelang Penunjukan Mendikbud Baru

BITVonline.com - Rabu, 09 Oktober 2024 03:39 WIB
35 view
PDIP Soroti Masalah Pendidikan Indonesia Menjelang Penunjukan Mendikbud Baru
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA –Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menekankan perlunya perhatian serius terhadap berbagai masalah yang masih menghambat sektor pendidikan di Indonesia. Anggota DPR dari PDIP, Andreas Pareira, mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang akan datang sangat besar, terutama dalam mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan.

Dalam pernyataannya pada Rabu (9/10), Andreas mengingatkan bahwa masalah pendidikan merupakan “pekerjaan rumah” yang belum terselesaikan. “Banyak sekali permasalahan di sektor pendidikan yang harus dihadapi, termasuk rendahnya kualitas layanan pendidikan akibat banyaknya isu yang belum ditangani dengan baik,” jelasnya. Ia juga menekankan bahwa pemilihan Mendikbud oleh presiden terpilih harus sangat selektif.

Andreas yang menjabat di Komisi X DPR, yang membidangi pendidikan, menyebutkan bahwa ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang sering menimbulkan masalah. “Kekurangan guru dan sarana prasarana pendidikan adalah beberapa masalah yang menjadi penghalang peningkatan kualitas pendidikan,” katanya.

Baca Juga:

Data dari Kementerian Pendidikan menunjukkan ada sekitar 1,6 juta guru yang belum tersertifikasi. Andreas menganggap bahwa ketimpangan dalam kualitas guru sangat memengaruhi kualitas pendidikan secara keseluruhan. “Rendahnya sertifikasi dan hasil uji kompetensi guru menunjukkan bahwa pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan,” tegasnya.

Tak hanya itu, Andreas juga mengkritisi rendahnya serapan anggaran pendidikan yang terjadi tahun lalu, serta dampak negatif dari kurikulum yang masih dalam transisi akibat pandemi. “Kami melihat bahwa semua ini berdampak pada kualitas layanan pendidikan yang diterima oleh siswa,” ujarnya.

Baca Juga:

Lebih lanjut, Andreas menyoroti pentingnya kerjasama dengan universitas dan lembaga pendidikan tinggi untuk merancang program pelatihan guru yang lebih komprehensif. Ia berpendapat bahwa dengan memperkuat kualitas pengajaran, maka performa belajar siswa juga akan meningkat. “Jika pengajarnya berkualitas, generasi penerus bangsa kita akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan,” imbuhnya.

Andreas juga menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan di Indonesia, termasuk dalam hal biaya pendidikan, status sosial, agama, dan diskriminasi gender. “Pemerintah yang akan datang harus berkomitmen untuk mengatasi berbagai permasalahan ini dari hulu ke hilir,” jelasnya.

Akhir kata, Andreas berharap agar pemerintah memastikan alokasi anggaran yang cukup untuk infrastruktur pendidikan, terutama di daerah tertinggal. “Dengan langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas,” tutupnya.

Dengan tantangan yang begitu kompleks, langkah cepat dan tepat dari pemerintah baru dalam memilih Mendikbud serta menanggulangi masalah pendidikan menjadi sangat diharapkan demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Dua Bandar Narkoba Kabur, Polres Pamekasan Janjikan Imbalan Rp10 Juta untuk Informan
Kesal Tak Diberi Uang, Pria di OKU Bakar Mobil Milik Ibu Kandungnya
Pemilihan RT Serentak di Kota Jambi Dimulai, Wali Kota Maulana Tinjau Langsung Proses Pencoblosan
Bingung Investasi di Tengah Krisis Global? Ini 5 Instrumen Pilihan Para Ahli
Ini Alasan Guru Tolak Rencana Penjurusan IPA-IPS SMA Kembali
Danjen Kopassus Minta Maaf soal Foto Anggota Berpose dengan Hercules: Kami Akui Ada Kekhilafan
komentar
beritaTerbaru