
Presiden Prabowo Saksikan Penandatanganan ICA CEPA, Kanada Hapus 90,5% Tarif Impor Produk Indonesia
MEDAN Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan resmi ke Ottawa, Kanada, pada Rabu (24/9), untuk menyaksikan penandatanganan Indo
Ekonomi
JAKARTA –Nama Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik terkait dugaan wawancara ‘settingan’ yang terjadi di Kompleks Istana Kepresidenan. Kejadian terbaru ini terjadi pada 27 Agustus 2024, dan mencuri perhatian masyarakat serta media. Wawancara tersebut diadakan di kawasan Istana Merdeka dan melibatkan suasana yang cukup berbeda dari biasanya, memicu spekulasi bahwa wawancara tersebut mungkin telah diatur sebelumnya.
Suasana Wawancara yang Tidak BiasaDalam momen tersebut, Jokowi menerima sejumlah pertanyaan yang terlihat seperti pertanyaan standar dari wartawan. Namun, yang menarik perhatian bukanlah isi pertanyaan atau jawaban Jokowi, melainkan suasana di sekitar wawancara. Hanya ada dua mikrofon dan tiga handphone yang diarahkan ke Jokowi, tanpa adanya mikrofon dengan logo televisi atau suara riuh yang biasanya mengiringi sesi wawancara seperti ini. Situasi ini menimbulkan dugaan bahwa para penanya mungkin bukan wartawan asli, melainkan PNS atau staf Istana yang berperan sebagai pewawancara.
“Pak, ada tanggapan dengan sejumlah demo yang belakangan terjadi? Dan tanggapannya terhadap mahasiswa yang ditahan?” tanya salah satu dari mereka. Jokowi menyambut pertanyaan tersebut dengan senyuman, menunjukkan bahwa ia siap memberikan tanggapan.
Jokowi kemudian menjawab, “Indonesia adalah negara demokrasi. Penyampaian aspirasi, penyampaian pendapat, ini adalah hal yang baik dalam demokrasi. Saya sangat menghargai itu, saya sangat menghormati itu.”
Tangapan Presiden dan KontroversiJawaban Jokowi melanjutkan, “Saya titip, saya hanya titip penyampaian aspirasi ini dilakukan secara tertib dan damai, sehingga tidak mengganggu aktivitas warga lain. Dan untuk pendemo yang ditahan, saya harap bisa segera dibebaskan.”
Yang membuat wawancara ini semakin mencurigakan adalah tidak adanya pertanyaan lain yang diajukan. Jokowi tampak dapat memberikan pernyataannya dengan leluasa tanpa adanya potongan pertanyaan dari pihak lain. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai keaslian dan tujuan dari wawancara tersebut.
Riwayat Kontroversi SerupaPeristiwa ini mengingatkan pada kasus sebelumnya yang juga melibatkan Presiden Jokowi. Pada Januari 2024, Jokowi juga menghadapi kontroversi serupa terkait dugaan keterlibatan dalam kampanye Pilpres 2024 di Istana Bogor. Isu tersebut mencuat ketika Jokowi dikabarkan terlibat dalam kampanye salah satu calon dengan menggunakan kunjungan kerja sebagai labelnya.
Saat itu, Jokowi membela diri dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017, yang mengatur tentang hak Presiden dan Wakil Presiden untuk melakukan kampanye. Jokowi memperlihatkan kertas poin mengenai Pasal 299 yang menjelaskan hak tersebut. Namun, suasana pada saat itu juga mirip dengan sesi wawancara pada 27 Agustus, di mana Jokowi hanya memberikan penjelasan tanpa ada interaksi dinamis dengan wartawan.
Upaya KonfirmasiKumparan telah mencoba untuk mengkonfirmasi isu ini kepada Biro Pers Istana, namun hingga berita ini dirilis, belum ada jawaban yang diberikan. Ketiadaan tanggapan resmi dari pihak Istana menambah spekulasi mengenai keaslian dan integritas wawancara yang berlangsung.
PenutupWawancara ‘settingan’ yang terjadi di Istana Kepresidenan kembali membuka diskusi tentang transparansi dan akuntabilitas dalam komunikasi publik. Sementara Presiden Jokowi tetap berkomitmen untuk menjelaskan posisinya, masyarakat dan media tetap berharap agar proses komunikasi dengan publik berjalan dengan jujur dan terbuka. Kontroversi ini menunjukkan perlunya pengawasan lebih lanjut terhadap praktek komunikasi politik dan menggarisbawahi pentingnya integritas dalam laporan media.
(N/014)
MEDAN Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan resmi ke Ottawa, Kanada, pada Rabu (24/9), untuk menyaksikan penandatanganan Indo
EkonomiBOJONEGORO Persaingan menuju puncak klasemen Pul B Livoli Divisi Utama 2025 semakin ketat. adsenseHari ini, Kamis (25/9/2025), GOR Utam
OlahragaBANDA ACEH Pemerintah Aceh bersama UNICEF terus mengakselerasi upaya pencapaian target Triple Eliminasi HIV, sifilis, dan hepatitis B da
KesehatanJAKARTA GoPay resmi meluncurkan fitur terbaru yang memungkinkan pengguna mengakses aplikasi ringan pihak ketiga (mini app) langsung dari
Sains & TeknologiBEKASI, Kondisi Jalan Raya Alinda, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, tampak memprihatinkan karena mengalami
PeristiwaACEH TAMIANG Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Hulu Rokan/PHR Zona 1, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandiri
EkonomiOlehUstadz Said Heriadi.adsenseIJTIHAD, sebuah konsep fundamental dalam tradisi hukum Islam, bukan sekadar teori usang yang tersimpan
OpiniMEDAN Nilai tukar rupiah kembali melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (25/9/2025), mencerminkan tekanan eksternal dan sentimen kehat
EkonomiPADANGSIDIMPUAN Universitas Aufa Royhan (UNAR) kembali menggelar prosesi sakral Wisuda Tahap II Tahun 2025, yang berlangsung dengan khid
PendidikanMEDAN Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengawali kunjungan kerjanya di Kanada dengan melakukan pertemuan bilateral bersama
Nasional