KLH: Kayu di Sungai Garoga Tapanuli Utara Bukan Semata Pohon Tumbang, Ada Faktor Manusia
TAPUT Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan material kayu yang menyumbat aliran Sungai Garoga, Tapanuli Utara, me
PERISTIWA
Kalimantan Barat – Dalam momen yang ditunggu-tunggu oleh rakyat Indonesia, Presiden Jokowi menolak untuk memberikan komentar terhadap hasil rekapitulasi nasional yang akan segera diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI). Sebuah ketegangan yang terasa semakin menyelubungi bumi air nusantara ini.
“Saya belum ingin mengomentari, masih ada 2 provinsi yang belum dihitung,” ujar Jokowi di sela-sela kesibukannya di Kalbar.
Kehadiran Jokowi di Kalbar pada hari yang sama dengan pengumuman pemenang pilpres oleh KPU RI menambah kekentalan drama politik yang tengah berlangsung. Sementara negara memegang nafasnya menanti hasil akhir, Jokowi membeberkan bahwa Papua dan Papua Pegunungan masih menjadi penentu akhir dari nasib pemerintahan yang akan datang.
Dalam rincian yang diperoleh dari Jokowi, kedua provinsi tersebut masih menggelar proses rekapitulasi yang belum selesai. Maka dari itu, KPU RI masih menantikan data akhir dari kedua wilayah tersebut untuk menyusun hasil rekapitulasi secara menyeluruh.
“Dua provinsi ini masih dalam proses, nanti setelah semuanya selesai, akan disidangkan oleh KPU,” tambah Jokowi.
Tak bisa dipungkiri, pernyataan tersebut menambah kemerahan di tengah panasnya politik Indonesia. Ketegangan pun semakin menyusup ke dalam ingatan publik yang menantikan kepastian.
Sementara itu, Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengungkapkan bahwa dari 38 provinsi yang telah selesai melakukan rekapitulasi nasional, pihaknya kini tengah mempersiapkan berita acara dan Keputusan KPU. Namun, tantangan masih berada di ujung jalan, di mana waktu semakin mengejar. “Diharapkan semua dapat diselesaikan tepat waktu sesuai batas akhir hari ini,” ujarnya dengan penuh harapan.
Dalam keterbukaannya, Hasyim Asy’ari menyampaikan keinginan kuat untuk menuntaskan hasil suara pemilu 2024 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tidak ada kata lain kecuali kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk merangkum kebenaran yang menjadi hak rakyat Indonesia.
Namun, di tengah ketegangan yang semakin terasa, pertanyaan besar masih melayang: apakah keputusan yang akan diambil nantinya akan mampu meredakan gejolak politik yang kian memanas? Ataukah ini hanya awal dari babak baru dalam perjalanan panjang negeri ini menuju kedewasaan politik? Semua mata tertuju pada dua provinsi yang belum memberikan jawaban. Hanya waktu yang dapat membuktikan.
(AS)
TAPUT Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan material kayu yang menyumbat aliran Sungai Garoga, Tapanuli Utara, me
PERISTIWA
MEDAN Pengguna internet kembali mendapatkan kesempatan memperoleh saldo DANA gratis senilai Rp302.000 yang dapat langsung dicairkan ke d
EKONOMI
ACEH Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Provinsi Aceh untuk meninjau langsung penanganan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah
PERISTIWA
PADANG Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memulihkan akses vital Jalan Nasional PadangBukittinggi di Lembah Anai, Kabupaten Tanah Da
PERISTIWA
BOGOR Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pemulihan aliran listrik di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat paling lambat pada Mi
PERISTIWA
JAKARTA Eks Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyebut banjir dan tanah longsor yang ter
PERISTIWA
MEDAN Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah secara nasional naik menjadi Rp66.691 per kilogram (kg), meningka
EKONOMI
DENPASAR Dekranasda Bali Fashion Week (DBFW) 2025 Sesi 2 hari ke5 dimeriahkan sembilan instansi di Provinsi Bali yang menampilkan 80 ka
SENI DAN BUDAYA
BANDA ACEH Polda Aceh kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten A
PERISTIWA
BANDA ACEH Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Aceh kembali memberangkatkan tim relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) un
NASIONAL