Hal itu mencakup penetapan guru, siswa, serta pemenuhan kebutuhan lainnya.
"Manfaatkan betul di Mei dan Juni ini untuk memastikan dan menetapkan guru dan siswa. Juga kebutuhan lainnya yang mendesak untuk segera diputuskan," ujar Gus Ipul dalam rapat daring, Jumat (28/3).
Ia juga menekankan pentingnya survei lokasi yang akan digunakan untuk Sekolah Rakyat, baik berupa bangunan maupun lahan.
Bahkan, ia meminta geo-tagging lokasi dilakukan dalam tiga hari ke depan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico menginstruksikan agar seluruh koordinator satuan tugas melaporkan perkembangan program ini setiap hari.
Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Supomo, menyebut bahwa saat ini 485 pemerintah daerah telah berkomunikasi terkait pendirian Sekolah Rakyat.
Dari jumlah tersebut, 202 pemda sudah menyerahkan proposal kesiapan lahan, bahkan beberapa telah menyiapkan bangunan.
Tak hanya itu, Kemensos juga telah menyiapkan 41 bangunan yang dapat digunakan untuk Sekolah Rakyat, termasuk 33 bangunan sentra, 5 Balai Diklat, 1 Pusdiklat, dan 1 Poltekessos.
Sejumlah perguruan tinggi pun menyatakan kesiapannya untuk mendukung program ini.