JEMBRANA - Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti Aula Kantor Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, saat 26 mahasiswa dari STAI Nurul Huda Situbondo resmi diterima untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut.
Acara penerimaan yang berlangsung dari pukul 09.30 hingga 10.50 WITA ini dihadiri oleh Perbekel Desa Cupel, Ketua BPD, Sekretaris Desa beserta staf, para Kepala Dusun, serta empat dosen pendamping dari STAI Nurul Huda. Tak ketinggalan, Babinsa Desa Cupel, Koptu Andra Suharsanto, turut hadir memberikan dukungan langsung.
Dalam laporannya kepada Dandim 1617/Jembrana, Koptu Andra menegaskan kehadiran TNI dalam kegiatan ini sebagai bentuk sinergi antara pertahanan wilayah dan dunia pendidikan.
"Kehadiran kami di sini adalah bentuk sinergitas antara TNI dengan institusi pendidikan. Kami berharap para mahasiswa dapat menjalankan program mereka dengan lancar dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," ujarnya.
Selain menyambut, Koptu Andra juga memberikan arahan kepada para mahasiswa mengenai pentingnya menjaga keamanan, menghormati adat istiadat lokal, serta menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat.
Program KKN kali ini mengusung tema "Memperkokoh Tradisi Aswaja, Menggagas Inovasi Beradaban Nusantara", yang merefleksikan komitmen mahasiswa dalam melestarikan nilai keagamaan dan budaya lokal sembari membawa semangat perubahan dan inovasi yang sesuai konteks masyarakat Desa Cupel.
Perbekel Desa Cupel dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap kehadiran mahasiswa:
"Kami sangat senang dengan kehadiran adik-adik mahasiswa. Kami berharap KKN ini tidak hanya menjadi formalitas, tetapi benar-benar bisa memberikan manfaat nyata bagi warga desa. Semoga selama 30 hari ke depan, kita bisa saling belajar dan berkolaborasi," ungkapnya.
Selama 30 hari ke depan, para mahasiswa KKN akan melaksanakan berbagai program pengabdian berbasis keagamaan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan dukungan penuh dari TNI dan aparatur desa, mereka diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal.