BREAKING NEWS
Minggu, 23 November 2025

Para Ahli Usulkan Strategi Baru untuk Pengembangan Situs Patiayam, Jepara-Kudus

Adelia Syafitri - Minggu, 23 November 2025 18:55 WIB
Para Ahli Usulkan Strategi Baru untuk Pengembangan Situs Patiayam, Jepara-Kudus
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. (Foto: Tangkapan Layar @lestarimoerdijat / IG)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JEPARA, – Upaya pengembangan Situs Patiayam yang membentang di Kudus dan Pati, Jawa Tengah, kini memasuki babak baru.

Para pakar menekankan perlunya pendekatan penelitian yang lebih luas dan multidisiplin untuk melindungi kawasan purbakala dari ancaman alam sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak.

Baca Juga:

"Ancaman dari perubahan alam yang ekstrem dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian situs harus disikapi dengan langkah nyata bersama," kata Lestari dalam Forum Diskusi Aktual Berbangsa Bernegara, Minggu (23/11).

Ketua Center for Prehistoric and Austronesian Studies (CPAS) Indonesia, Prof. Truman Simanjuntak, menilai situs ini unik dan kaya potensi. Dengan usia formasi batuan Slumprit yang diperkirakan mencapai 800 ribu tahun, Patiayam menjadi laboratorium alam yang menawarkan berbagai penemuan fosil dan artefak.

Para ahli mengusulkan strategi penelitian baru.

Prof. Francois Semah dari Perancis menyarankan penggalian diarahkan ke muara sungai purba untuk menemukan artefak batu dan fosil manusia.

Sementara Prof. Sri Mulyaningsih dari Universitas AKPRIND menekankan pentingnya memetakan kawasan maar di sekitar Gunung Muria, bekas cekungan danau yang pernah menjadi habitat purba.

Prof. Sutikno Bronto menambahkan, pendekatan geologi gunung api perlu diintegrasikan dalam penelitian arkeologi agar pemetaan kawasan lebih komprehensif.

Perluasan wilayah penelitian ini berarti area kerja tidak hanya terbatas di Patiayam, melainkan meluas ke seluruh Semenanjung Muria.

Dekan FIK Universitas Kristen Satya Wacana, Ferry Fredy Karwur, menyoroti perlunya mengatasi kesenjangan pemahaman antara ilmuwan dan masyarakat.

Ia menekankan pentingnya model penataan ruang yang mengakomodasi kepentingan sosial sekaligus pelestarian situs.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru