BREAKING NEWS
Sabtu, 02 Agustus 2025

Skandal Janji Palsu: Oknum Polisi Abaikan Tanggung Jawab Pada Siswi SMP Yang Dihamili Anaknya?!

BITVonline.com - Jumat, 14 Juni 2024 09:00 WIB
72 view
Skandal Janji Palsu: Oknum Polisi Abaikan Tanggung Jawab Pada Siswi SMP Yang Dihamili Anaknya?!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BEKASI -Kisah tragis seorang siswi SMP yang diduga dihamili oleh anak seorang oknum polisi telah mencuat ke permukaan, menggugah perhatian masyarakat dan menyorot perlunya keadilan dalam penanganan kasus-kasus semacam ini.

Bayangan kepercayaan yang hancur dan kehidupan yang terhempas menjadi nyata di balik insiden ini. Seorang siswi SMP, yang namanya belum diungkapkan, dengan berani menghadap organisasi bantuan hukum Perisai Kebenaran Nasional di Bekasi, membawa bayi kecil dalam gendongannya sebagai bukti dari tragedi yang menimpanya.

Dalam pengaduannya, siswi SMP itu menceritakan bagaimana dirinya, sebagai seorang remaja yang masih berusia dua belas tahun, diduga dihamili oleh anak seorang oknum polisi. Namun, janji-janji untuk menanggung biaya kebutuhan dan tanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan ternyata hanya berupa angin surga belaka.

Baca Juga:

Sementara siswi SMP itu berusaha menghadapi konsekuensi dari kehamilannya, lingkungan sekitar tempat tinggalnya juga merasakan getaran dampaknya. Komarudin, seorang Kepala Dusun yang rumahnya berdampingan dengan pabrik tempat kerja para buruh yang terpaksa di-PHK, harus merelakan sebagian dari sumber penghasilannya karena sepi yang menghampiri.

Tidak hanya itu, pemilik usaha katering dan kantin di sekitar pabrik juga mengalami nasib serupa. Usahanya harus tutup dan karyawan-karyawannya dirumahkan setelah pabrik-pabrik yang biasanya menjadi langganan tutup, mengambil langkah drastis untuk mengakhiri operasionalnya.

Baca Juga:

Dalam pertemuan dengan pihak berwenang, ibu korban dengan tegas menyatakan bahwa oknum polisi tersebut hanya peduli pada aspek materi, sementara aspek kemanusiaan dan moral dikesampingkan. Bahkan, permintaan maaf pun tidak pernah terdengar, dan yang tersisa hanya rasa kecewa dan keputusasaan.

Kisah ini mengekspos ketidakadilan yang terjadi di tengah masyarakat, bahkan di tangan oknum yang seharusnya menjadi penegak hukum. Dengan mengungkap kejadian ini, diharapkan akan ada tindakan yang tegas dan keadilan yang ditegakkan. Kasus ini bukan hanya tentang seorang siswi SMP yang terpinggirkan, tetapi juga tentang pertanggungjawaban moral dan etika dalam pelayanan publik.

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru