
Tersinggung Saat Minum Tuak, Pria di Taput Tikam Teman Hingga Kehilangan Nyawa
TAPANULI UTARA Peristiwa tragis terjadi di Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sabtu (2/8/2025)
Hukum dan Kriminal
BEKASI -Kisah tragis seorang siswi SMP yang diduga dihamili oleh anak seorang oknum polisi telah mencuat ke permukaan, menggugah perhatian masyarakat dan menyorot perlunya keadilan dalam penanganan kasus-kasus semacam ini.
Bayangan kepercayaan yang hancur dan kehidupan yang terhempas menjadi nyata di balik insiden ini. Seorang siswi SMP, yang namanya belum diungkapkan, dengan berani menghadap organisasi bantuan hukum Perisai Kebenaran Nasional di Bekasi, membawa bayi kecil dalam gendongannya sebagai bukti dari tragedi yang menimpanya.
Dalam pengaduannya, siswi SMP itu menceritakan bagaimana dirinya, sebagai seorang remaja yang masih berusia dua belas tahun, diduga dihamili oleh anak seorang oknum polisi. Namun, janji-janji untuk menanggung biaya kebutuhan dan tanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan ternyata hanya berupa angin surga belaka.
Baca Juga:
Sementara siswi SMP itu berusaha menghadapi konsekuensi dari kehamilannya, lingkungan sekitar tempat tinggalnya juga merasakan getaran dampaknya. Komarudin, seorang Kepala Dusun yang rumahnya berdampingan dengan pabrik tempat kerja para buruh yang terpaksa di-PHK, harus merelakan sebagian dari sumber penghasilannya karena sepi yang menghampiri.
Tidak hanya itu, pemilik usaha katering dan kantin di sekitar pabrik juga mengalami nasib serupa. Usahanya harus tutup dan karyawan-karyawannya dirumahkan setelah pabrik-pabrik yang biasanya menjadi langganan tutup, mengambil langkah drastis untuk mengakhiri operasionalnya.
Baca Juga:
Dalam pertemuan dengan pihak berwenang, ibu korban dengan tegas menyatakan bahwa oknum polisi tersebut hanya peduli pada aspek materi, sementara aspek kemanusiaan dan moral dikesampingkan. Bahkan, permintaan maaf pun tidak pernah terdengar, dan yang tersisa hanya rasa kecewa dan keputusasaan.
Kisah ini mengekspos ketidakadilan yang terjadi di tengah masyarakat, bahkan di tangan oknum yang seharusnya menjadi penegak hukum. Dengan mengungkap kejadian ini, diharapkan akan ada tindakan yang tegas dan keadilan yang ditegakkan. Kasus ini bukan hanya tentang seorang siswi SMP yang terpinggirkan, tetapi juga tentang pertanggungjawaban moral dan etika dalam pelayanan publik.
(N/014)
TAPANULI UTARA Peristiwa tragis terjadi di Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sabtu (2/8/2025)
Hukum dan KriminalDAIRI Seorang pria berinisial SP, yang diketahui merupakan mantan anggota kepolisian, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran
Hukum dan KriminalJAKARTA Politikus senior Partai Golkar, Nurdin Halid, menanggapi tegas isu yang menyebutkan adanya dorongan untuk menggelar Musyawarah N
PolitikJAKARTA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengungkap temuan penting dalam pengawasan intensif terhadap peredaran produk kos
EntertainmentMATARAM Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyatakan bahwa pengibaran bendera bergambar karakter dari serial ma
NasionalSURABAYA Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdig) Nezar Patria menegaskan pentingnya disiplin verifikasi sebagai fondasi utama
Sains & TeknologiJAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan alokasi anggaran sektor kesehata
KesehatanSERDANG BEDAGAI Seorang pria paruh baya bernama Sarbaini alias Amang (50), warga Dusun Kedondong, Desa Melati II, Kabupaten Serdang Beda
PeristiwaJAKARTA Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menjelaskan bahwa Menteri Perdagangan 20152016, Thom
Hukum dan KriminalMEDAN Sebanyak 500 personil Polri, TNI, dan instansi terkait telah disiapkan untuk mengamankan perhelatan olahraga internasional, 3rd In
Olahraga