BREAKING NEWS
Rabu, 18 Juni 2025

Kekuasaan dan Kehancuran, Kisah Salim Group dan Krisis 1998

BITVonline.com - Minggu, 05 Mei 2024 05:56 WIB
196 view
Kekuasaan dan Kehancuran, Kisah Salim Group dan Krisis 1998
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Kisah kejayaan Salim Group, konglomerat yang mengukir prestasi gemilang selama tiga dekade, harus diakhiri secara dramatis dengan kejatuhan mereka saat krisis moneter 1998. Pendiri Salim Group, Sudono Salim, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden kedua RI Soeharto, menjadi pusat perhatian dalam perjalanan kisah ini.

Sudono Salim, awalnya seorang pengusaha impor cengkeh dan logistik tentara, menjalin hubungan yang erat dengan Kolonel Soeharto. Ketika Soeharto naik ke tampuk kekuasaan, hubungan Salim dengan presiden tersebut semakin kuat. Salim Group, melalui bisnisnya yang meluas, menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia.

Namun, kehancuran tiba tiba dalam waktu singkat pada Mei 1998. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mempengaruhi banyak sektor, termasuk Salim Group. Bank Central Asia (BCA), salah satu aset terbesar Salim Group, terkena dampak paling parah. Nasabah menarik dana secara besar-besaran, mengancam kelangsungan hidup bank tersebut.

Baca Juga:

Kedekatan Salim dengan Soeharto menjadi boomerang bagi mereka. Sentimen anti-Soeharto, yang dipicu oleh krisis ekonomi dan kemelut politik, mengarah pada kemarahan massa yang menargetkan Salim sebagai simbol kekayaan dan kekuasaan. Kerusuhan rasial yang terjadi pada 13 Mei 1998 menyebabkan rumah dan bisnis Salim menjadi sasaran amukan massa.

Anthony Salim, salah satu anggota keluarga Salim, harus menyaksikan sendiri bagaimana rumahnya dibakar dan dirusak oleh massa yang marah. Situasi tersebut mendorongnya untuk meninggalkan Indonesia demi keselamatan diri sendiri.

Baca Juga:

Setelah kerusuhan mereda dan Soeharto lengser, Salim Group terpaksa merelakan BCA diambil alih oleh pemerintah melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Pengambilalihan ini menandai akhir dari kejayaan Salim Group dalam sektor perbankan.

Namun, meskipun mengalami kehancuran yang memilukan, Salim Group tidak menyerah. Mereka mulai bangkit kembali, memperluas bisnisnya ke berbagai sektor seperti migas, konstruksi, dan perbankan.

Kisah kejayaan dan kehancuran Salim Group menjadi pelajaran berharga bagi dunia bisnis Indonesia, mengingatkan bahwa kekuasaan dan kejayaan tidak selalu abadi.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Tim Gabungan Temukan Dua Korban Longsor Galian C Cirebon Setelah 5 Jam Pencarian
Rp915 Miliar dan 51 Kg Emas Eks Pejabat MA Zarof Ricar Dirampas Negara, Tak Bisa Buktikan Asal Usul Harta
Ahmad Dhani Beri Wejangan Menyentuh untuk Al Ghazali dan Alyssa Daguise: “Tak Ada Suami-Istri yang Sempurna, Bertahanlah”
Polres Sibolga Salurkan Bantuan ke Panti Asuhan Disabilitas Hephata dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79
Gubernur Bobby Nasution Teken MoU, Danau Toba Dipilih UTMB® Gelar Trail of the Kings™ 2025
Bapenda Batu Bara Sosialisasikan Aplikasi E-PBB Desa dan Lakukan Pendataan Kendaraan Bermotor di Kecamatan Sei Suka
komentar
beritaTerbaru