
Tim Gabungan Temukan Dua Korban Longsor Galian C Cirebon Setelah 5 Jam Pencarian
CIREBON Tim penyelamat gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri berhasil menemukan dua korban longsor di lo
Peristiwa
BITVONLINE.COM -Kisah kejayaan Salim Group, konglomerat yang mengukir prestasi gemilang selama tiga dekade, harus diakhiri secara dramatis dengan kejatuhan mereka saat krisis moneter 1998. Pendiri Salim Group, Sudono Salim, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden kedua RI Soeharto, menjadi pusat perhatian dalam perjalanan kisah ini.
Sudono Salim, awalnya seorang pengusaha impor cengkeh dan logistik tentara, menjalin hubungan yang erat dengan Kolonel Soeharto. Ketika Soeharto naik ke tampuk kekuasaan, hubungan Salim dengan presiden tersebut semakin kuat. Salim Group, melalui bisnisnya yang meluas, menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia.
Namun, kehancuran tiba tiba dalam waktu singkat pada Mei 1998. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mempengaruhi banyak sektor, termasuk Salim Group. Bank Central Asia (BCA), salah satu aset terbesar Salim Group, terkena dampak paling parah. Nasabah menarik dana secara besar-besaran, mengancam kelangsungan hidup bank tersebut.
Baca Juga:
Kedekatan Salim dengan Soeharto menjadi boomerang bagi mereka. Sentimen anti-Soeharto, yang dipicu oleh krisis ekonomi dan kemelut politik, mengarah pada kemarahan massa yang menargetkan Salim sebagai simbol kekayaan dan kekuasaan. Kerusuhan rasial yang terjadi pada 13 Mei 1998 menyebabkan rumah dan bisnis Salim menjadi sasaran amukan massa.
Anthony Salim, salah satu anggota keluarga Salim, harus menyaksikan sendiri bagaimana rumahnya dibakar dan dirusak oleh massa yang marah. Situasi tersebut mendorongnya untuk meninggalkan Indonesia demi keselamatan diri sendiri.
Baca Juga:
Setelah kerusuhan mereda dan Soeharto lengser, Salim Group terpaksa merelakan BCA diambil alih oleh pemerintah melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Pengambilalihan ini menandai akhir dari kejayaan Salim Group dalam sektor perbankan.
Namun, meskipun mengalami kehancuran yang memilukan, Salim Group tidak menyerah. Mereka mulai bangkit kembali, memperluas bisnisnya ke berbagai sektor seperti migas, konstruksi, dan perbankan.
Kisah kejayaan dan kehancuran Salim Group menjadi pelajaran berharga bagi dunia bisnis Indonesia, mengingatkan bahwa kekuasaan dan kejayaan tidak selalu abadi.
(N/014)
CIREBON Tim penyelamat gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri berhasil menemukan dua korban longsor di lo
PeristiwaJAKARTA Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menetapkan bahwa uang tunai setara Rp915 miliar dan 51 kilogram em
Hukum dan KriminalJAKARTA Ahmad Dhani menyampaikan pesan mendalam penuh makna untuk putra sulungnya, Al Ghazali, dan menantunya, Alyssa Daguise, dalam momen
EntertainmentSIBOLGA Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke79, Kepolisian Resor (Polres) Sibolga menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat deng
PemerintahanMEDAN Indonesia kembali mencetak sejarah di kancah olahraga dunia, khususnya dalam cabang lari lintas alam (trail run). Untuk pertama kalin
OlahragaBATU BARA Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pajak daerah berbasis digital dan mendekatkan layanan kepada masyarakat, Badan Pend
PemerintahanJAKARTA Fakta mengejutkan terungkap dalam sidang vonis mantan pejabat Mahkamah Agung (MA), Zarof Ricar, di Pengadilan Tindak Pidana Korup
Hukum dan KriminalBLITAR Aksi spontan empat mahasiswa yang membentangkan poster kritik terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berakhir dengan pengama
PolitikJAKARTA Meirizka Widjaja, ibu dari terpidana pembunuhan Gregorius Ronald Tannur, dijatuhi vonis 3 tahun penjara oleh Majelis Hakim Penga
Hukum dan KriminalLAMPUNG Seorang wanita paruh baya berinisial SM (70) ditemukan meninggal dunia di kebun kopi Dusun Campang, Kampung Tiuh Balak II, Kecamata
Peristiwa