SIDOARJO -Desa Kedungbanteng dan Banjarsari di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali dilanda banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Banjir kali ini tidak hanya merendam ratusan rumah warga, tetapi juga menggenangi tiga bangunan sekolah, yaitu SMP Negeri 2 Tanggulangin, SDN Kedungbanteng, dan SDN Banjarsari.
Situasi terparah terjadi di sembilan RT di Desa Kedungbanteng, di mana banjir masuk ke dalam rumah dengan ketinggian rata-rata mencapai 30 sentimeter. Agung, seorang warga Desa Kedungbanteng, mengungkapkan bahwa banjir tahun ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya, di mana sebelumnya hanya halaman yang tergenang air, tetapi kali ini air telah masuk ke dalam rumah.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah berupaya keras untuk mengatasi banjir dengan mengoperasikan mesin pompa untuk menyedot genangan air. Namun, upaya tersebut terbatas karena kondisi sungai yang digunakan untuk pembuangan air juga mengalami luapan. “Meskipun air disedot, namun hanya berputar dari barat ke utara, timur, selatan, dan kembali ke barat,” jelas Budiono, Kepala Desa Kedungbanteng.
Banjir yang melanda wilayah tersebut menjadi perhatian serius bagi pemerintah setempat dan masyarakat. Kondisi ini menunjukkan perlunya langkah-langkah preventif yang lebih efektif untuk mengurangi dampak banjir di masa yang akan datang.