BREAKING NEWS
Kamis, 07 Agustus 2025

Analisis PVMBG soal Dampak Longsor di Cibadak Sukabumi

BITVonline.com - Selasa, 30 Januari 2024 10:08 WIB
49 view
Analisis PVMBG soal Dampak Longsor di Cibadak Sukabumi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SUKABUMI – Dugaan sementara penyebab longsor di Sukabumi, Jawa Barat akibat adanya urukan tanah di atas tebing yang berisiko besar terhadap perumahan di bawahnya. Kajian dilakukan sebelum melakukan tindakan terkait evakuasi timbunan longsor tersebut.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, bersama timnya, melakukan pemeriksaan intensif di lokasi longsor yang mengubur 13 rumah warga di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Kedatangan mereka bertujuan untuk melakukan evaluasi dan memberikan penanganan yang tepat terkait kondisi permukiman yang terancam oleh potensi longsor.

Dalam keterangannya kepada awak media pada Senin (29/1/2024), Hendra menjelaskan bahwa pemeriksaan lapangan telah mengungkapkan bahwa 13 rumah tertimbun, 6 rumah berada dalam kondisi berbahaya, dan 60 rumah lainnya berisiko terkena dampak longsor. Dia menyoroti bahwa longsoran berasal dari sumber yang berada di atas permukiman, dengan bagian atap rumah yang tertimbun terletak sekitar 7 meter di bawah permukaan tanah.

Baca Juga:

Hendra menekankan perlunya tindakan yang tepat, baik secara ekonomis maupun teknis, dalam menangani situasi tersebut. Keputusan terkait apakah akan dilakukan pembenahan atau relokasi permukiman membutuhkan evaluasi mendalam serta waktu yang cukup.

https://youtu.be/u89esxB0bSI

Baca Juga:

Selain itu, Hendra juga mengingatkan warga untuk menahan diri dalam mengambil barang-barang milik mereka yang masih berada di dalam rumah yang tertimbun, mengingat adanya ancaman longsor susulan yang perlu diwaspadai.

Pihak PVMBG juga menyoroti keberadaan rimbunan pohon bambu yang berperan dalam menahan longsoran sebelumnya, memberikan waktu bagi warga untuk melakukan evakuasi. Namun, kini tanpa penahan alami tersebut, situasi menjadi lebih berpotensi membahayakan.

Terakhir, Hendra menyebut bahwa adanya dugaan pembangunan perumahan di atas perumahan yang ada menjadi faktor yang perlu dievaluasi lebih lanjut, meskipun masih dalam tahap dugaan. Evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak serta langkah-langkah yang perlu diambil ke depannya.

(A/08)

Tags
komentar
beritaTerbaru