DELI SERDANG– Pernyataan Wakil Bupati Deli Serdang, Lom Lom Suwondo, yang menyebut Deli Serdang sebagai "Kabupaten Nahdliyin" saat menghadapi aksi unjuk rasa dari massa Al-Washliyah menuai sorotan tajam publik dan memicu polemik di media sosial.
Pernyataan tersebut terekam dalam sebuah video yang kini beredar luas.
Lom Lom menyampaikan hal tersebut ketika massa dari Al-Washliyah melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Deli Serdang, Senin (26/5/2025), terkait polemik bangunan Pemkab yang diduga berdiri di atas tanah milik Al-Washliyah.
"Ini adalah Kabupaten Nahdliyin, saudara-saudara. Kalau saudara adalah Al-Washliyah, silakan baca ini Kabupaten Nahdliyin," ujar Lom Lom dalam video tersebut.
Lom Lom menjelaskan bahwa pernyataannya bukan bermaksud membandingkan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dengan Al-Washliyah.
Ia berdalih bahwa ucapannya muncul karena massa aksi bertindak tidak tertib.
"Itu kan anak-anak Al-Washliyah datangnya tidak beradab, brutal. Makanya saya bilang, ini daerah yang banyak melahirkan Nahdliyin. Kalau mau bicara soal Al-Washliyah, ya harus beradab," ujar Lom Lom.
Ia menegaskan bahwa aksi demonstrasi tersebut disertai tindakan anarkis, termasuk pelemparan dan perusakan pagar kantor bupati.
Berbeda dengan pernyataan Lom Lom, Ketua Ikatan Sarjana Al-Washliyah Sumut, Abdul Thaib Siahaan, menilai Wakil Bupati justru sebagai pemicu emosi massa.
"Awalnya damai, tapi Wakil Bupati memancing emosi. Bahkan ASN ikut memprovokasi. Itu yang menyebabkan pagar roboh dan massa melempar botol minuman plastik," ujar Abdul.
Meski tidak ada korban dalam insiden tersebut, suasana sempat memanas di lokasi aksi.