
Aksi Simbolis Warga Batu Bara: Karung Beras Gantikan Bendera Merah Putih
BATU BARA Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, aksi unik sekaligus menyentil dilakukan S (45), buruh nelayan asal Dusun VI, D
NasionalROTE NDAO – Sersan Mayor (Serma) Christian Namo, ayah dari almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo, menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pernyataannya yang viral dan dipelesetkan di media sosial.
Ia menegaskan tidak bermaksud menghina atau merusak nama baik TNI.
"Saya tentara, tidak mungkin saya menghancurkan nama TNI," tegas Christian saat ditemui di Rote Ndao, Sabtu (9/8/2025).
Baca Juga:
Christian menuturkan bahwa pengabdiannya selama lebih dari 30 tahun di TNI merupakan bukti kecintaannya terhadap bangsa dan korps TNI.
"Saya bekerja untuk rakyat, untuk merah putih. 31 tahun jadi tentara, hidup saya untuk merah putih," ujarnya penuh keyakinan.
Baca Juga:
Menurut Christian, pernyataannya telah dipelintir sehingga menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.
Oleh karena itu, ia secara terbuka meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan khususnya kepada institusi TNI.
"Saya minta maaf kepada TNI karena pernyataan saya viral dan dipelesetkan. Saya menyebut TNI karena saya sangat cinta TNI, saya cinta merah putih. Indonesia jaya karena TNI bersatu," tambahnya.
Christian juga berharap masyarakat dapat memahami pernyataannya secara utuh dan tidak dipotong-potong.
"Jangan pernah plesetkan ucapan saya. Masa saya tentara, saya bakar bendera dan bubarkan negara? Tidak usah pelesetkan," katanya dengan tegas.
Ia kembali menegaskan permintaan maafnya kepada institusi TNI dan memastikan bahwa maksud pernyataannya adalah untuk menunjukkan kecintaan dan loyalitasnya sebagai tentara.
"Saya minta maaf untuk TNI secara institusi, karena saya membawa nama TNI. Tapi maksud saya baik. Saya cinta TNI. Saya tentara, tidak mungkin saya hancurkan tentara," tutup Christian.
Terkait dengan kematian putranya, Christian menyatakan telah merelakan kepergian Prada Lucky dan menolak dilakukannya autopsi terhadap jasad yang telah dimakamkan.
"Kami sudah rela dan tidak mau siksa anak saya. Saya hanya mau tahu, kenapa anak saya dibunuh. Saya tidak akan membuat keributan di masyarakat, saya tentara," ujarnya.
Ia berharap proses hukum dapat mengungkap alasan di balik kematian putranya.
"Mau pelakunya satu, dua, atau berapa pun, saya tidak urus. Yang saya minta adalah alasan apa anak saya dibunuh dan bagaimana sampai dia meninggal, itu saja. Bukan ayam yang bunuh dia, yang jelas manusia. Jangan masalah satu disimpang ke masalah lain," pungkas Christian.*
(lp/a008)
BATU BARA Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, aksi unik sekaligus menyentil dilakukan S (45), buruh nelayan asal Dusun VI, D
NasionalOleh Shohibul Anshor SiregarDALAM galeri pahlawan nasional yang didominasi tokoh Jawa dan Sumatra pesisir, Tuan Rondahaim Saragih Garingging
OpiniMADINA Puluhan warga Kecamatan Natal mendatangi Polres Mandailing Natal (Madina) untuk menyatakan dukungan penuh kepada penyidik Satreskri
Hukum dan KriminalTAPSEL Proyek renovasi Sekolah Rakyat Tahap I C Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang berlokasi di Balai Latihan Kerja (BLK Tapsel), K
NasionalJAKARTA Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengingatkan adanya potensi penyalahgunaan anggaran yang sangat besar dalam program
PendidikanJAKARTA Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendukung penuh program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dijalankan pemerintah dan berharap p
KesehatanROKAN HILIR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memberikan klarifikasi terkait kasus penyelewengan bahan
Hukum dan KriminalJAKARTA Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyampaikan harapan besar agar TNI semakin solid, profesional, dan siap menghadapi berbagai tantan
NasionalTEL AVIV Ribuan demonstran turun ke jalan di Tel Aviv pada Sabtu (9/8/2025), memprotes rencana pemerintah Israel yang akan memperluas op
InternasionalBANDUNG BARAT Dalam upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer yang digelar di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus
Nasional