BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Kasus Penganiayaan Wartawan Saat Liput Dapur MBG Berujung Damai

Abyadi Siregar - Rabu, 01 Oktober 2025 21:32 WIB
Kasus Penganiayaan Wartawan Saat Liput Dapur MBG Berujung Damai
Kasus dugaan penganiayaan terhadap dua wartawan saat melakukan peliputan di lokasi dapur MBG atau SPPG berakhir dengan perdamaian. (foto: Dok. Polsek Pasar Rebo)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Kasus dugaan penganiayaan terhadap dua wartawan saat melakukan peliputan di lokasi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berakhir dengan perdamaian.

Pelaku, seorang petugas keamanan, secara resmi menyampaikan permohonan maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.

Mediasi kasus ini berlangsung di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (1/10).

Baca Juga:

Dua wartawan yang menjadi korban, Miftahul Munir dari Warta Kota dan Rizki Fahluvi dari MNC, dipertemukan dengan Salim Husein Mahu (55), penjaga keamanan SPPG Gedong 2, yang diduga telah melakukan tindakan mencekik saat peliputan berlangsung.

Salim mengaku khilaf atas insiden yang terjadi pada Selasa, 30 September 2025.

"Saya mengaku bersalah atas kejadian kesalahpahaman di SPPG Gedong 2. Dengan adanya surat ini saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut di kemudian hari," ujarnya.

Sementara itu, Munir menyatakan menerima permohonan maaf tersebut.

Ia menegaskan bahwa kedatangannya ke SPPG bukan untuk mencari-cari kesalahan, melainkan untuk menelusuri dugaan kasus keracunan puluhan siswa SDN 01 Gedong.

"Saya kasihan melihat Pak Salim yang sudah berumur. Saya tidak ingin beliau kehilangan pekerjaan, jadi saya menerima permintaan maaf ini tanpa ada rasa dendam," tutur Munir.

Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya membenarkan bahwa perkara tersebut telah diselesaikan secara restorative justice.

"Betul, sudah diselesaikan secara damai," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Handayani turut meminta maaf atas insiden yang menimpa wartawan saat peliputan di SPPG.

Dadan menyampaikan permintaan maaf meskipun pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kejadian tersebut.

"Kami minta maaf jika petugas kami melakukan tindakan yang tidak seharusnya. Kami akan segera melakukan klarifikasi atas kejadian ini. Namun, apapun bentuk kekerasan tidak boleh terjadi," tegas Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan.

Kasus ini menjadi perhatian publik setelah puluhan siswa SDN 01 Gedong diduga mengalami keracunan akibat konsumsi MBG yang disediakan SPPG.

Insiden penganiayaan wartawan pun menambah sorotan terkait pengelolaan dan pengawasan program tersebut.*


(lp/a008)

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
DPR Ungkap Dugaan Nepotisme dalam Rekrutmen Karyawan Program MBG
930 Ribu Warga Sumut Sudah Nikmati Makan Bergizi Gratis, Pemprov Perketat Pengawasan
Kepala BGN Dukung Pembentukan UU dan Kurikulum MBG
Keracunan MBG: Mi Goreng Bertekstur Berlendir Bikin Siswa SDN Gedong 01 Sakit Perut
Plesetan “Makan Belatung Gratis” Viral, DPR: Ini Sangat Menyedihkan
Massa Suara Ibu Peduli MBG Kritik Pernyataan Presiden Prabowo Soal Kasus Keracunan Anak
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru