BREAKING NEWS
Rabu, 06 Agustus 2025

BNPB Imbau Warga Tetap Waspada Terhadap Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang Terus Aktif

BITVonline.com - Sabtu, 09 November 2024 06:17 WIB
32 view
BNPB Imbau Warga Tetap Waspada Terhadap Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang Terus Aktif
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

FLORES –Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki yang hingga kini masih terus mengalami erupsi setiap hari. Erupsi gunung ini pertama kali terjadi pada Minggu, 3 November 2024, dan dampaknya masih dirasakan oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut.

Dalam keterangannya, Suharyanto menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada alat atau metode ilmiah yang dapat memprediksi secara tepat kapan gunung akan berhenti erupsi atau kapan erupsi besar akan kembali terjadi. Ia menegaskan, meskipun sebelumnya Gunung Lewotobi Laki-Laki tidak mengalami erupsi besar selama 20 tahun, pada 2024 erupsi yang terjadi lebih besar dampaknya dibandingkan sebelumnya.

“Sampai sekarang belum ada yang bisa memprediksi, baik itu dengan ilmu pengetahuan secara tepat kapan gunung bisa meletus. Gunung sampai hari ini masih dinamis, mudah-mudahan semakin ke sini makin baik,” ujar Suharyanto, mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan.

Baca Juga:

Mengingat potensi bahaya yang terus ada, Suharyanto mengimbau agar warga yang tinggal di zona bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk segera mempertimbangkan relokasi ke tempat yang lebih aman. Ia menegaskan bahwa upaya ini dilakukan semata-mata untuk melindungi keselamatan warga dan keluarga mereka.

“Kita ke depan harus berpikir tidak bisa tinggal di radius bahaya direlokasi, tidak bisa hidup seperti erupsi kemarin. Bapak dan Ibu tidak harus menempati relokasi lahan yang disiapkan pemerintah, yang punya saudara dan lahannya di luar zona bahaya boleh pindah di situ, rumahnya dibangun pemerintah,” ungkap Suharyanto.

Baca Juga:

Ia juga menjelaskan bahwa meskipun warga harus meninggalkan rumah mereka yang berada di zona bahaya, aset yang ada tetap menjadi hak mereka. Warga dapat memanfaatkan lahan tersebut untuk berkebun atau beternak, dengan tetap mengutamakan keselamatan.

“Aset tidak hilang akan menjadi hak Bapak dan Ibu, boleh dipergunakan untuk berkebun atau berternak, yang tidak boleh tinggal di situ, untuk keselamatan kita dan keluarga,” imbuh Suharyanto.

Selain relokasi, BNPB bersama dengan instansi terkait juga mengambil langkah pengaturan akses jalan menuju zona bahaya Gunung Lewotobi Laki-Laki. Suharyanto menjelaskan bahwa pemerintah telah menerapkan kebijakan buka tutup jalan di pintu-pintu masuk dan keluar yang mengarah ke zona berbahaya, menyesuaikan dengan tingkat aktivitas vulkanik gunung tersebut.

“Buka tutup jalan, ketika gunung aktif. Dibantu Satgas dari TNI Polri dibawah kendali BNPB,” ujar Suharyanto. Langkah ini diambil untuk meminimalisir risiko bagi warga yang masih terjebak di zona berbahaya dan mengatur arus keluar-masuknya masyarakat di area tersebut.

Menurut Suharyanto, meskipun tidak dapat dipastikan kapan Gunung Lewotobi Laki-Laki akan berhenti erupsi, upaya mitigasi bencana terus dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat setempat. Sejak erupsi pertama pada awal November, gunung ini terus menunjukkan aktivitas yang tidak menentu. Aktivitas vulkanik yang tinggi berpotensi menyebabkan kerusakan lebih lanjut jika tidak diantisipasi dengan baik.

“Bukti walaupun landai selama 20 tahun (sejak erupsi tahun 2002), tiba-tiba meletus. Di tahun 2024 tidak perlu 20 tahun, Januari 2024 (erupsi) saya ke sini, tidak sampai setahun saya balik lagi dan lebih besar (dampaknya). Tidak ada siapapun yang bisa menjamin Gunung Lewotobi Laki-Laki tidak meletus lagi,” tambahnya dengan tegas.

Suharyanto menekankan bahwa peristiwa erupsi gunung bukanlah sesuatu yang dapat dihindari, dan manusia harus belajar beradaptasi dengan alam. Ia juga mengingatkan bahwa upaya penanggulangan bencana tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat sekitar.

“Gunung adalah bagian kehidupan kita, tidak bisa kita pindahin gunung ke laut, kita sebagai manusia yang menyesuaikan hidup kita supaya ketika gunung erupsi tidak membahayakan hidup kita dan keluarga kita,” pungkas Suharyanto.

Pemerintah bersama dengan BNPB, TNI, Polri, dan lembaga terkait lainnya terus melakukan upaya maksimal untuk melindungi warga dari dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang masih berlangsung. Relokasi bagi warga yang berada di zona berbahaya, pengaturan akses jalan, serta upaya mitigasi lainnya menjadi langkah-langkah strategis untuk mencegah korban lebih lanjut.

Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti segala arahan dari pihak berwenang guna menjaga keselamatan bersama. Pemerintah juga terus berkomitmen untuk memberikan bantuan dan dukungan bagi warga yang terdampak, serta memastikan bahwa segala kebijakan yang diambil bertujuan untuk melindungi nyawa dan keamanan masyarakat.

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru