BREAKING NEWS
Minggu, 27 Juli 2025

Roy Suryo Bantah Ditunggangi Politik dalam Isu Ijazah Jokowi, Tegaskan Murni Kajian Ilmiah

Justin Nova - Sabtu, 26 Juli 2025 17:42 WIB
90 view
Roy Suryo Bantah Ditunggangi Politik dalam Isu Ijazah Jokowi, Tegaskan Murni Kajian Ilmiah
Pakar telematika dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo. (foto: tangkapan layar ig krmtroysuryo2)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Pakar telematika dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, membantah tudingan bahwa dirinya dan rekan-rekannya didalangi oleh aktor politik tertentu dalam mengungkap dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

"Jadi, tuduhan-tuduhan itu bohong dan tidak berdasar. Kami adalah peneliti, kami ilmuwan. Saya, Dr. Tifa, dan Dr. Rizman, tidak punya niat tersembunyi apa pun," ujar Roy Suryo dalam pernyataannya, Sabtu (26/7/2025).

Roy menegaskan, langkah yang diambil pihaknya semata-mata berangkat dari kajian akademik dan tidak memiliki muatan politik.

Baca Juga:

Ia juga menampik adanya keinginan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum atau menjadikan isu tersebut sebagai alat politisasi.

"Kalaupun, misalnya, ijazah tersebut memang terbukti palsu, kami tidak ingin memenjarakan atau mempidanakan siapa pun. Itu adalah ranah hukum, dan kami tidak berpikir dari sisi politik," tambahnya.

Baca Juga:

Sebelumnya, Ketua Relawan Solidaritas Indonesia, Silfester Matutina, menyoroti langkah Roy Suryo dan menyebut adanya dugaan campur tangan mantan pejabat tinggi negara dalam isu ini.

Menurutnya, ada agenda politik tertentu yang ingin menggagalkan pemerintahan Prabowo-Gibran dengan memecah belah kekuatan politik.

"Saya melihat ini sebagai bentuk adu domba politik. Setahun setelah kalah Pilpres, masih belum bisa move on. Roy Suryo dan kawan-kawan hanya pion. Di balik mereka ada tokoh-tokoh yang ingin Prabowo-Gibran gagal dan berpisah," ujar Silfester usai diperiksa sebagai saksi pelapor di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).

Ia juga menyebut bahwa kelompok tersebut memiliki niat tersembunyi untuk menggantikan kepemimpinan nasional dengan kekuatan keluarga tertentu.

"Mereka ini adalah mantan-mantan petinggi negara. Mereka ingin menggulingkan kekuasaan dengan dasar hukum yang tidak kuat, semuanya nol jika dianalisis secara hukum," tambahnya.

Sementara itu, Presiden Jokowi sebelumnya menanggapi isu ini dengan santai, bahkan sempat menyelipkan candaan saat menghadiri reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Meski demikian, Jokowi menyatakan siap mengikuti proses hukum apabila diperlukan.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru