BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Bahlil Tegaskan Golkar Tak Punya Budaya Oposisi: "Mau Uji Nyali? Nggak Bisa, Bos"

Abyadi Siregar - Jumat, 03 Oktober 2025 23:16 WIB
Bahlil Tegaskan Golkar Tak Punya Budaya Oposisi: "Mau Uji Nyali? Nggak Bisa, Bos"
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. (foto: bahlillahadalia/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa partainya tidak memiliki tradisi politik sebagai oposisi pemerintah.

Hal tersebut ia sampaikan saat membuka pendidikan dan pelatihan kader muda Golkar yang digelar Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (3/10/2025).

"Kita enggak punya budaya oposisi," kata Bahlil di hadapan para peserta diklat.

Baca Juga:

Menurut Bahlil, sejak awal berdirinya, Partai Golkar dirancang sebagai kekuatan politik untuk membantu jalannya pemerintahan, bukan untuk menentangnya.

"Esensi Golkar adalah sebagai instrumen politik yang mendukung pemerintah. Sejak dulu, Golkar dibentuk untuk membantu pemerintahan berjalan, bukan menjadi lawan politik," ujarnya.

Bahlil juga menyoroti konsistensi Partai Golkar yang selama ini hampir selalu menjadi bagian dari kabinet pemerintahan, tanpa melihat siapa presidennya.

"Sepanjang sejarah, Golkar selalu ada di kabinet. Tidak ada satupun ketua umum Golkar yang menjadi presiden atau wakil presiden, karena memang orientasi kita bukan pada posisi puncak itu, tapi pada karya dan kontribusi," jelasnya.

Dalam nada bercanda, Bahlil mengibaratkan Partai Golkar sebagai Teh Botol Sosro, produk yang cocok dengan semua jenis makanan, menggambarkan fleksibilitas Golkar dalam berkoalisi dengan siapa pun demi stabilitas dan pembangunan.

"Artinya, siapa pun presidennya, anggota kabinetnya harus dari Golkar. Karena karya kekaryaan itu di situ," tegasnya.

Menariknya, Bahlil juga menyinggung nasib Ketua Umum Partai Golkar yang pernah mencoba mengambil sikap oposisi terhadap pemerintah.

Ia menyebut langkah tersebut tidak pernah berumur panjang.

"Begitu Ketua Umum Golkar mau oposisi, ya lewat barang itu. Tunggu hari saja. Sudah terjadi berkali-kali. Coba-coba saja, coba," kata Bahlil dengan nada serius namun santai.

"Uji nyali? Enggak bisa, bos," tambahnya, disambut tawa hadirin.

Pernyataan ini sekaligus menegaskan arah politik Golkar ke depan, yang tetap memilih jalur kolaboratif ketimbang konfrontatif.

Bahlil menyebut bahwa pendekatan konstruktif dan loyal terhadap pemerintahan menjadi ciri khas yang membedakan Golkar dari partai lainnya.

Sebelumnya, Bahlil juga menyampaikan bahwa siapa pun presiden yang terpilih dalam Pemilu 2024, Golkar berharap tetap mendapatkan ruang di kabinet sebagai bagian dari kontribusi politik dan pembangunan nasional.*


(km/a008)

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Misbakhun Tegur Purbaya soal Polemik Subsidi LPG: Fokus Benahi Tata Kelola, Bukan Urusi Teknis
Syamsul Hilal: Japorman Saragih Punya Idiologi Marhaenis, Dibutuhkan dan Layak Pimpin DPD PDIP Sumut
Polemik Ijazah Gibran Ditanggapi MDIS, PSI Minta Isu Dicabut
Bahlil Sebut Menkeu Salah Baca Data, Ini Respon Purbaya!
Kegagalan RTRW Hambat Investasi Suzuya, DPRD Tuding Eksekutif Prioritaskan Ambisi Politik
Kubu Agus Suparmanto Tuding SK Kepengurusan PPP Mardiono Cacat Hukum, Siap Tempuh Jalur Hukum
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru