Distribusi Bantuan Korban Bencana di Sumut Belum Optimal, Pemerintah Diminta Libatkan Pengusaha Lokal
MEDAN Distribusi bantuan bagi korban banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera Utara dinilai belum berjalan optimal. Akses
EKONOMI
JAKARTA – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, menyoroti struktur Kabinet Merah Putih (KMP) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dinilai semakin gemuk menjelang satu tahun masa pemerintahan.
Menurut Lili, langkah penambahan kementerian dan posisi wakil menteri justru menimbulkan kesan politik transaksional yang kuat, bukan demi peningkatan efektivitas birokrasi.
"Sudah banyak masukan agar komposisi kabinet yang gemuk ini ditinjau ulang, alih-alih terus menambah jumlah kementerian dan posisi wakil menteri," ujarnya kepada wartawan, Minggu (12/10/2025).Baca Juga:
Ia menilai, publik kian menaruh kecurigaan bahwa pengisian jabatan dalam kabinet lebih didorong oleh motif politik dan loyalitas, ketimbang kebutuhan pemerintahan yang rasional.
"Kesan yang muncul seolah posisi-posisi itu dijadikan alat akomodasi politik untuk menjaga dukungan koalisi di DPR, atau karena kedekatan personal dengan penguasa," tambahnya.
Lili juga mengingatkan bahwa struktur pemerintahan yang terlalu besar berpotensi membebani keuangan negara. Dengan banyaknya posisi menteri, wakil menteri, serta pejabat tinggi lainnya, belanja pegawai dan biaya operasional otomatis meningkat.
"Setiap tambahan jabatan berarti tambahan anggaran, fasilitas, dan tunjangan. Ini bisa menekan ruang fiskal negara yang saat ini sedang ketat," jelasnya.
Selain itu, ia menilai kabinet gemuk berisiko menimbulkan tumpang tindih fungsi antar kementerian, yang justru memperlambat pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan.
"Inefisiensi birokrasi menjadi risiko nyata. Terlalu banyak lembaga dengan fungsi serupa membuat koordinasi sulit dan eksekusi kebijakan tidak efektif," tukasnya.
Di sisi lain, Sekretariat Kabinet (Setkab) dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa penambahan struktur di Kabinet Merah Putih bertujuan untuk mengefektifkan pelaksanaan program dan anggaran pemerintah, agar manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat.
Sebelumnya, pada Rabu (1/10/2025), Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya bersama Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menghadiri rapat terbatas yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, membahas efektivitas anggaran kementerian dan program strategis nasional.
Dalam rapat tersebut, pemerintah menegaskan setiap kementerian harus mampu memaksimalkan daya serap anggaran sesuai target. Apabila tidak memenuhi target, anggaran akan dialihkan ke program lain yang lebih berdampak langsung bagi masyarakat.
MEDAN Distribusi bantuan bagi korban banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera Utara dinilai belum berjalan optimal. Akses
EKONOMI
MEDAN Harga emas Antam kembali melemah pada perdagangan Sabtu, 6 Desember 2025. Berdasarkan data Logam Mulia, harga emas batangan turun Rp
EKONOMI
Oleh Yakub F. IsmailFENOMENA menarik kini muncul di tengah bencana alam yang melanda tiga wilayah, Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara
OPINI
PIDIE Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah sekolah di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireue
PENDIDIKAN
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia harus membangun paradigma politiknya sendiri tanpa mengikuti pola negaranega
POLITIK
JAKARTA Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus mengungkap kondisi kritis layanan kesehatan di wilayah terdampak bencana di A
KESEHATAN
JAKARTA Partai Gerindra resmi memberhentikan Bupati Aceh Selatan, Mirwan, dari jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Aceh Selatan. Keput
POLITIK
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menegaskan ketangguhan Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana alam yang terjadi di sejumlah wilay
NASIONAL
OlehEvi Irawan. SELAMA ini, banjir di Indonesia terlalu sering diperlakukan seolah,olah hanya soal kelebihan air. Setiap musim hujan, pem
OPINI
PADANGSIDIMPUAN Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padangsidimpuan menggelar operasi penyebaran Surat Edaran Wali Kota terkait
PEMERINTAHAN