BREAKING NEWS
Selasa, 13 Mei 2025

Pentingnya Urin Paus dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem Lautan, Studi Ungkap Peran Vitalnya

Justin Nova - Kamis, 20 Maret 2025 13:48 WIB
93 view
Pentingnya Urin Paus dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem Lautan, Studi Ungkap Peran Vitalnya
Paus biru hewan terbesar di dunia.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Paus dikenal sebagai salah satu hewan terbesar di dunia, dan ternyata mereka juga memainkan peran penting dalam ekosistem laut.

Tidak hanya kotorannya yang kaya akan nutrisi bagi lautan, tetapi urin mereka juga memiliki manfaat yang luar biasa.

Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications pada 10 Maret menunjukkan bahwa paus besar seperti paus sikat, paus abu-abu, dan paus bungkuk membantu menyebarkan sekitar 4.000 ton nitrogen ke wilayah pesisir tropis dan subtropis setiap tahunnya.

Baca Juga:

Pada tahun 2010, tim peneliti yang sama telah meneliti kotoran paus. Paus yang makan di perairan dalam kemudian naik ke permukaan untuk beristirahat dan mengeluarkan kotorannya.

Kotoran tersebut mengandung nutrisi penting yang mendukung pertumbuhan plankton di perairan. Namun, penelitian lebih lanjut mengungkap bahwa kotoran bukan satu-satunya cara paus berkontribusi terhadap ekosistem.

Baca Juga:

" Kami menyadari bahwa ini hanya sebagian dari cerita," kata Joe Roman, salah satu peneliti dan ahli biologi konservasi dari University of Vermont. Paus balin, seperti paus bungkuk, memiliki pola makan yang unik.

Mereka mencari makan di perairan dingin yang kaya akan nutrisi, seperti di sekitar Alaska, selama musim panas.

Namun, saat musim dingin, mereka bermigrasi ke perairan hangat seperti Hawaii untuk kawin dan melahirkan, sering kali tanpa makan selama periode tersebut. Selama perjalanan panjang ini, mereka terus mengeluarkan urin yang kaya nitrogen ke laut.

Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan menemukan bahwa paus membakar cadangan energi dari lemak dan otot mereka selama migrasi, lalu melepaskan nutrisi berlebih ke dalam air. Proses ini memberikan manfaat besar bagi ekosistem pesisir yang kekurangan nitrogen, termasuk terumbu karang.

Sebagai perbandingan, paus sirip di Islandia dapat menghasilkan lebih dari 250 galon urin per hari saat sedang makan. Sementara itu, manusia hanya memproduksi kurang dari setengah galon urin per hari.

Para ilmuwan menyebut proses ini sebagai "ban berjalan paus besar" atau "corong urin paus" karena paus mencari makan di area yang luas, tetapi melepaskan sebagian besar nutrisi saat berkumpul di tempat-tempat tertentu untuk kawin dan melahirkan.

"Kami melihat pergerakan nitrogen dan karbon, tetapi kemungkinan besar ada banyak nutrisi lain, seperti fosfor, yang juga terlibat dalam proses ini," kata Roman.

Kehadiran paus di suatu wilayah dapat meningkatkan jumlah nitrogen lebih dari dua kali lipat dibandingkan kondisi normal. Proses ini memiliki efek yang serupa dengan upwelling alami, yaitu pergerakan arus laut yang membawa nutrisi dari perairan dalam ke permukaan.

Namun, paus memiliki peran tambahan sebagai "penghubung lautan." "Salah satu perbedaan besar adalah paus sering bermigrasi ribuan mil melintasi cekungan laut," jelas Roman.

Para peneliti memperkirakan bahwa migrasi ini tidak hanya mengangkut sekitar 4.000 ton nitrogen setiap tahunnya, tetapi juga membawa lebih dari 45.000 ton biomassa ke berbagai wilayah lautan.

Dahulu, sebelum perburuan paus berkembang, penyebaran nutrisi dari paus ini mungkin tiga kali lipat lebih besar dibandingkan sekarang.

Oleh karena itu, menjaga dan meningkatkan populasi paus dapat berkontribusi besar dalam memulihkan kesehatan ekosistem laut.

"Kita sering menganggap tumbuhan sebagai paru-paru planet ini. Namun, hewan, termasuk paus, adalah sistem peredaran darahnya," kata Roman.

Ia menambahkan bahwa perburuan paus telah mengurangi populasi mereka hingga lebih dari dua pertiga, dengan beberapa spesies seperti paus biru Antartika menyusut hingga 99%. "Dengan mengembalikan populasi paus, kita dapat memulihkan sistem peredaran planet ini," pungkasnya.

(km/n14)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Pekan Pertama Paus Leo XIV: Pimpin Doa Regina Coeli di Basilika Santo Petrus dan Bertemu Jurnalis Internasional
Konklaf Pilih Paus Leo XIV, Bukan Fransiskus II seperti yang Diharapkan?
Menag Nasaruddin Umar Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Paus Leo XIV, Apresiasi Pesan Damai Universal
Rekam Jejak Digital Paus Leo XIV: Kritikus Lantang Trump dan JD Vance
Resmi Terpilih! Paus Leo XIV: Sejarah Baru untuk Gereja Katolik
Megawati: Kehilangan Paus Fransiskus Seperti Kehilangan Bapak Sendiri
komentar
beritaTerbaru