
Lazismu Salurkan Bantuan untuk Perbaikan TK ABA Arul Pertik Lewat Program Save Our School
ACEH Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
PendidikanMEDAN - Bumi kembali menunjukkan fenomena rotasi tak biasa. Pada Selasa, 5 Agustus 2025, planet kita tercatat menyelesaikan rotasinya 1,25 milidetik lebih cepat dari panjang hari normal 86.400 detik.
Ini menjadikan 5 Agustus sebagai hari terpendek ketiga sepanjang tahun 2025, setelah 9 Juli dan 22 Juli.
Berdasarkan data International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS), kecepatan rotasi yang meningkat menjadi perhatian serius bagi ilmuwan global, mengingat dampaknya terhadap sistem waktu internasional dan teknologi berbasis satelit.
Penyebab Rotasi Bumi Makin Cepat
Fenomena ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor kompleks, termasuk:
Tarikan gravitasi Bulan
Pergerakan atmosfer global
Pencairan es kutub dan redistribusi massa
Dinamika inti cair Bumi yang mengubah momentum sudut
Menariknya, meskipun pencairan es seharusnya memperlambat rotasi, data terbaru justru menunjukkan percepatan. Hal ini memperkuat dugaan bahwa perubahan di inti Bumi memainkan peran utama.
Dampaknya pada Sistem Waktu Global
Perubahan sekecil milidetik ternyata krusial bagi sistem waktu presisi tinggi, seperti:
GPS dan navigasi satelit
Sistem komunikasi global
Penyesuaian waktu dunia (UTC)
Jika tren percepatan ini terus berlanjut, detik kabisat negatif mungkin harus diterapkan paling cepat tahun 2029 — pertama kalinya dalam sejarah sejak diberlakukannya jam atom pada 1972. Namun pengurangan detik waktu bukan hal sepele dan bisa memicu masalah besar di sistem komputer dan jaringan.
Fakta Menarik Hari Terpendek 5 Agustus 2025
Tak terasa secara harian: Perbedaan 1,25 milidetik (0,00125 detik) tidak dapat dirasakan manusia secara langsung.
Rotasi Bumi tidak konstan: Dapat mempercepat atau melambat karena faktor internal dan eksternal.
Jam atom terdampak: Perubahan rotasi mengganggu sinkronisasi sistem waktu presisi tinggi.
Hari terpendek bukan hanya 5 Agustus: 9 Juli (1,30 ms) dan 22 Juli (1,38 ms) menjadi hari yang lebih pendek.
Pemantauan terus dilakukan: Lembaga seperti IERS dan US Naval Observatory terus mengamati LOD (Length of Day) untuk perencanaan waktu dunia.
Bumi: Planet yang Dinamis
Fenomena ini menjadi pengingat bahwa Bumi bukanlah benda mati yang berputar dengan stabil. Ia dinamis dan kompleks, dengan perubahan ritme yang bisa memengaruhi seluruh sistem teknologi manusia.
Oleh karena itu, ilmuwan akan terus melakukan pemantauan dan penyesuaian demi menjaga akurasi sistem waktu global.*
(ms/j006)
ACEH Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
PendidikanJAKARTA Kepolisian Republik Indonesia menetapkan tiga tersangka baru dalam kasus dugaan pengoplosan beras premium. Ketiganya merupakan pej
Hukum dan KriminalBOGOR Harga jengkol melonjak drastis di sejumlah pasar tradisional, termasuk di Pasar Bogor. Saat ini, harga jengkol mencapai Rp120.000 pe
EkonomiNIAS SELATAN Sebuah pemberitaan daring memantik kehebohan publik setelah menyebut bahwa Kepala SMK Negeri 1 Idanotae, Kristian Lase, didug
NasionalMADINA Misteri hilangnya DF (15), seorang anggota paskibra wanita di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, akhirnya terungk
Hukum dan KriminalJEMBRANA Komandan Kodim 1617/Jembrana, Letkol Inf M. Adriansyah S.I.P., M.I.P., memberikan penghargaan langsung kepada perwakilan sekaa ba
NasionalJAKARTA Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf, angkat bicara soal gugatan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai pemisahan
NasionalMADINA Prestasi membanggakan datang dari Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Lurah Kotasiantar, Kecamatan Panyabungan, Alamria Pramana, S
BeritaSUMUT Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan forensik dan memperkuat penerapan Scientific Crime Investigation (SCI), Kabid Labfor Pold
NasionalSUMUT Dalam rangka memperkuat penerapan penyidikan berbasis ilmiah (Scientific Crime Investigation/SCI), Kabid Labfor Polda Sumut KBP Abdu
Nasional