BREAKING NEWS
Kamis, 26 Juni 2025

Ekspor Batik Indonesia Tembus Rp123,99 Miliar di Kuartal I 2025, Menperin: Bukti Industri Batik Tangguh Hadapi Tantangan Global

Adelia Syafitri - Rabu, 25 Juni 2025 20:15 WIB
58 view
Ekspor Batik Indonesia Tembus Rp123,99 Miliar di Kuartal I 2025, Menperin: Bukti Industri Batik Tangguh Hadapi Tantangan Global
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita pada Kick Off Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBN) dan Hari Batik Nasional (HBN) 2025 X Industrial Festival 2025 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025). (foto: industry)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan bahwa ekspor batik Indonesia mencatatkan kinerja gemilang pada kuartal I tahun 2025.

Nilai ekspor mencapai 7,63 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp123,99 miliar, berdasarkan asumsi kurs Rp16.250 per dolar AS.

Angka ini menunjukkan lonjakan sebesar 76,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga:

"Kerja keras Bapak dan Ibu sekalian bisa kita lihat dari data ekspor batik Indonesia. Dalam kondisi pasar global yang menantang, kita masih bisa mencatatkan pertumbuhan ekspor yang signifikan," ujar Agus saat memberikan sambutan pada Kick Off Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBN) dan Hari Batik Nasional (HBN) 2025 X Industrial Festival 2025 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).

Agus menekankan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kontribusi pelaku industri batik nasional yang terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Salah satu pencapaian penting adalah penggunaan teknologi digital, termasuk pemanfaatan QR Code dalam produk batik.

"Dengan menerapkan QR Code dalam kain batik, kita bukan hanya memfasilitasi pembayaran digital, tapi juga melindungi hasil karya para pengrajin melalui sistem keterunutan (traceability) yang terekam dalam QR tersebut," jelasnya.

Selain mencatat pertumbuhan ekspor, industri batik juga menunjukkan dampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.

Berdasarkan data Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kemenperin, sektor ini telah menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 mencatat terdapat 5.946 unit usaha industri batik, termasuk 200 sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia.

Meski begitu, Menperin Agus mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih besar, khususnya dalam memperluas pasar ekspor batik ke mancanegara.

Ia mendorong pelaku industri untuk tidak berpuas diri dan terus membidik peluang baru, termasuk menyasar kalangan muda dalam pasar domestik.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Kampung Batik AI Hadir di Bandung, Batik Tradisional Bertransformasi Lewat Sentuhan Teknologi Canggih
komentar
beritaTerbaru