BREAKING NEWS
Minggu, 27 Juli 2025

Gubernur Aceh Surati Gubernur Massachusetts AS: Pertahankan Simbol Po Adam di Logo Kota Salem

Abyadi Siregar - Minggu, 27 Juli 2025 13:02 WIB
121 view
Gubernur Aceh Surati Gubernur Massachusetts AS: Pertahankan Simbol Po Adam di Logo Kota Salem
Logo Kota Salem yang dipakai sejak 1839 menggunakan sosok yang diyakini sebagai Po Adam. (foto: pintoe.co)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BANDA ACEH – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, mengirimkan surat resmi kepada Gubernur Massachusetts, Maura Healey, serta Pemerintah Kota Salem, Amerika Serikat, untuk meminta agar lambang bersejarah yang menggambarkan hubungan dagang antara Aceh dan Salem pada abad ke-18 tetap dipertahankan.

Logo resmi Kota Salem menampilkan sosok pria berpakaian tradisional Timur dan berserban, yang diyakini sebagai Po Adam, seorang ulee balang atau bangsawan Aceh.

Po Adam dikenal sebagai tokoh penting dalam perdagangan lada di pesisir barat Sumatera yang turut menyelamatkan pelaut-pelaut Salem dari serangan musuh.

Baca Juga:

Figur ini menjadi simbol utama dalam perdagangan rempah antara Aceh dan Amerika Serikat di masa lalu.

Belakangan, lambang tersebut mendapat protes dari sebagian warga Salem yang menilai logo itu menyimpan jejak kolonialisme dan stereotip rasial.

Baca Juga:

Namun, masyarakat Aceh melalui media sosial justru menyerukan dukungan agar gambar Po Adam tetap dipertahankan sebagai bagian dari sejarah yang patut dihargai.

Dalam surat bernomor Ref: 400.6.4/9190 tertanggal 18 Juli 2025, Mualem menulis, "Salam hangat dari Banda Aceh, Indonesia. Hari ini saya menulis surat ini sebagai gubernur Aceh, atas nama rakyat Aceh, dengan apresiasi yang mendalam terhadap hubungan sejarah yang kuat dan abadi antara Aceh dan Kota Salem, Massachusetts."

Mualem menegaskan bahwa lambang tersebut bukan sekadar simbol, melainkan cerminan langka dari hubungan antara Aceh dan Amerika Serikat yang telah terjalin jauh sebelum hubungan diplomatik resmi Indonesia-AS.

"Lambang ini merefleksikan ikatan historis melalui perdagangan lada, yang dahulu menjadi komoditas utama Aceh," katanya.

Gubernur Aceh mengingatkan, penghapusan lambang tersebut sama halnya dengan menghilangkan warisan budaya yang berharga.

Sebagai alternatif, Mualem mengusulkan penguatan makna lambang itu melalui kerja sama pendidikan, pertukaran budaya, serta penjajakan hubungan kota kembar antara Banda Aceh dan Salem.

"Daripada menghapusnya, mari kita perkuat maknanya melalui kolaborasi yang lebih konkret," tulisnya dalam surat yang juga dikirimkan ke anggota parlemen AS dan Duta Besar AS untuk Indonesia.

Sejarah mencatat bahwa hubungan Aceh-Salem sudah berlangsung sejak abad ke-18, saat kapal-kapal dari Salem rutin singgah di Aceh untuk membeli lada.

Logo Kota Salem dengan simbol Aceh menjadi bukti nyata interaksi budaya dan ekonomi yang mengikat kedua wilayah ini di masa lalu.*

(bs/a008)

Editor
: Raman Krisna
Tags
komentar
beritaTerbaru