Seperti karet gelang yang ditarik, semakin diberikan ruang, semakin kuat daya tariknya kembali. Jika seorang pria merasa tidak mendapatkan kesempatan untuk menarik diri, ia bisa merasa tertekan atau kehilangan gairah dalam hubungan. Namun, jika diberikan ruang yang cukup, ia justru akan kembali dengan perasaan yang lebih dalam.
Pertanyaan besar yang sering muncul adalah: mengapa pria perlu menarik diri? Jawabannya tidak sesederhana 'mereka butuh ruang'. Ada beberapa faktor psikologis dan biologis yang berperan dalam siklus ini. Salah satunya adalah kebutuhan untuk merasa mandiri. Sejak kecil, pria sering dibentuk oleh norma sosial yang mengajarkan mereka untuk tidak terlalu bergantung pada orang lain, terutama dalam aspek emosional. Ketika hubungan menjadi sangat dekat, ada naluri yang mendorong mereka untuk mundur sejenak dan menemukan kembali identitas individualnya.
Selain itu, otak pria dan wanita bekerja dengan cara yang berbeda dalam mengelola stres dan emosi. Wanita cenderung mengatasi tekanan dengan berbagi cerita dan mendapatkan dukungan emosional, sedangkan pria lebih sering memilih menarik diri untuk memproses perasaan mereka sendiri. Ini bukan tentang menghindari masalah, melainkan tentang cara mereka mengisi ulang energi sebelum bisa kembali hadir secara utuh dalam hubungan.