BREAKING NEWS
Senin, 27 Oktober 2025

Caplok Lawson Rp200 Miliar ,Ternyata Ini Sosok di Balik Alfamart, Pemilik Harta Fantastis Rp57,7 Triliun

- Kamis, 15 Mei 2025 10:52 WIB
Caplok Lawson Rp200 Miliar ,Ternyata Ini Sosok di Balik Alfamart, Pemilik Harta Fantastis Rp57,7 Triliun
Djoko Susanto.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola jaringan minimarket Alfamart, resmi mengambil alih pengelolaan gerai Lawson dari PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), entitas di bawah naungan Alfamidi. Langkah ini memperkuat posisi Alfamart dalam persaingan ritel nasional.

Akuisisi ini ditandai dengan penandatanganan akta jual beli saham pada Rabu (14/5/2025), di mana Alfamart membeli 70% saham PT Lancar Wiguna Sejahtera (LWS)—pengelola gerai Lawson Indonesia—senilai Rp200,45 miliar atau sekitar Rp135 per saham.

"Transaksi ini tidak memerlukan persetujuan RUPS sesuai POJK 42/2020 dan tidak tergolong transaksi material," ujar Corporate Secretary AMRT, Tomin Widian Tomin.

Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan MIDI, Suantopo Po, menyatakan bahwa langkah ini akan memperkuat fokus bisnis MIDI di bidang ritel lainnya dan mengoptimalkan struktur keuangan perusahaan.

"Dana penjualan akan digunakan untuk mendukung operasional dan belanja modal MIDI, serta memperbaiki kinerja keuangan ke depan," jelasnya.

Dengan rampungnya akuisisi ini, AMRT kini menjadi pemegang saham mayoritas LWS, menyisakan 30% saham lainnya dimiliki oleh:

PT Amanda Cipta Persada: 20,34%

PT Cakrawala Mulia Prima: 4,83%

PT Perkasa Internusa Mandiri: 4,83%

Djoko Susanto, Sosok di Balik Akuisisi

Aksi korporasi ini turut menyorot nama Djoko Susanto, pemilik Alfamart dan salah satu tokoh penting di industri ritel nasional. Menurut daftar Forbes 2025, Djoko memiliki kekayaan mencapai USD3,5 miliar atau setara Rp57,7 triliun, menempatkannya di posisi ke-13 orang terkaya Indonesia.

Djoko dikenal sebagai pendiri jaringan Alfamart yang kini memiliki lebih dari 22.000 gerai di Indonesia dan 2.000 gerai di Filipina. Kisahnya dimulai dari warung kecil di pasar tradisional Jakarta hingga bermitra dengan taipan rokok Putera Sampoerna, sebelum akhirnya membeli dan mengembangkan bisnis ritel ini secara mandiri.

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru