BREAKING NEWS
Senin, 20 Oktober 2025

Sultan Kutai Kartanegara Tak Diundang Upacara HUT Ke-79 RI di IKN: Biasa Saja

BITVonline.com - Sabtu, 17 Agustus 2024 10:49 WIB
Sultan Kutai Kartanegara Tak Diundang Upacara HUT Ke-79 RI di IKN: Biasa Saja
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA –Di bawah langit biru yang cerah di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), suasana meriah menyambut momen bersejarah Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2024. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, upacara kemerdekaan RI dilaksanakan di luar Daerah Khusus Ibukota Jakarta, beralih ke Provinsi Kaltim yang kini menjadi lokasi Ibu Kota Negara yang baru, Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kawasan Ibu Kota Nusantara, yang selama ini dipersiapkan sebagai pusat pemerintahan masa depan Indonesia, kini menjadi saksi dari peristiwa bersejarah tersebut. Upacara berlangsung di lapangan luas yang dikelilingi oleh hutan hijau khas Kalimantan, di mana bendera merah putih berkibar megah di tengahnya. Presiden Joko Widodo, yang hadir bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto, menunjukkan pentingnya momen ini dengan mengenakan baju adat yang terinspirasi dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, yaitu Baju Kustin. Penampilan ini bukan hanya sebagai penghormatan terhadap budaya lokal tetapi juga sebagai simbol pentingnya Provinsi Kaltim dalam masa depan Indonesia.

Selain Presiden Jokowi dan Prabowo, upacara tersebut dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, Kapolri, Panglima TNI, dan pimpinan lembaga negara lainnya, menandai pentingnya acara ini. Kehadiran mereka di IKN menegaskan komitmen negara terhadap pembangunan dan masa depan ibu kota baru yang strategis ini.

Namun, di balik keistimewaan upacara tersebut, terdapat satu nama penting yang tidak hadir, yaitu Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin. Sultan Aji memilih untuk mengikuti upacara di halaman Kantor Bupati Kutai Kartanegara, Tenggarong. Ketidakhadiran Sultan Aji di Ibu Kota Nusantara disebabkan oleh ketiadaan undangan, seperti yang ia sampaikan. “Tergantung dengan faktor alam, cuaca, dan undangan, kita nggak ada diundang,” ujar Sultan Aji Muhammad Arifin.

Sultan Aji menekankan bahwa ketidakhadirannya tidak mengurangi makna perayaan kemerdekaan. Baginya, upacara di Tenggarong bersama masyarakat dan pemerintah setempat sudah sangat bermakna. “Tidak ada perasaan lain, itu terserah orang saja mau diundang atau tidak. Tergantung panitianya. Saya biasa aja, masing-masing daerah, sama saja. Kita ini kan sama-sama merayakan kemerdekaan Indonesia,” tegasnya.

Sultan Aji Muhammad Arifin juga memberikan harapan positif untuk masa depan Ibu Kota Nusantara. Ia berharap bahwa keberadaan IKN dapat membawa kemajuan bagi Indonesia, khususnya untuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap bersatu dan menjaga persatuan agar bangsa ini tidak terpecah belah. “Saya harap kedepan lebih baik, supaya kita rukun, damai, dan tenteram dengan suku-suku yang ada di Indonesia. Saya ingin IKN membawa kemajuan,” pungkasnya.

Dengan pesan persatuan dan harapan akan masa depan yang lebih baik, perayaan HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara mencerminkan semangat baru dalam perjalanan Indonesia menuju era yang lebih modern dan terintegrasi.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru