BREAKING NEWS
Rabu, 05 November 2025

Tanda Kiamat Makin Nyata: Ilmu Dicabut, Kebodohan Merajalela

Adelia Syafitri - Kamis, 11 September 2025 08:06 WIB
Tanda Kiamat Makin Nyata: Ilmu Dicabut, Kebodohan Merajalela
Ilustrasi. (foto: liuzishan on Freepik)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Umat Islam meyakini bahwa kiamat adalah peristiwa besar yang pasti akan terjadi.

Meski waktu pastinya dirahasiakan oleh Allah SWT, sejumlah hadits shahih yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW memberikan gambaran mengenai tanda-tanda menjelang terjadinya kiamat.

Salah satu di antaranya adalah mencuatnya kebodohan dan lenyapnya ilmu dari tengah-tengah umat.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abdullah, Rasulullah SAW bersabda:

"Menjelang Kiamat akan ada beberapa hari, di mana ilmu dicabut, lalu diturunkanlah kebodohan, dan terjadi banyak kerusuhan. Adapun kerusuhan ialah pembunuhan."

(HR Ibnu Majah)

Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dengan redaksi yang sama, mengindikasikan pentingnya makna dari pesan tersebut.

Ahli tafsir dan hadits terkemuka, Ibnu Katsir, dalam kitabnya An Nihayah menjelaskan bahwa pencabutan ilmu yang dimaksud dalam hadits bukan hanya sekadar minimnya pengetahuan, melainkan benar-benar hilangnya ilmu dari mushaf-mushaf Al-Qur'an dan dari hafalan manusia.

Menurutnya, kelak akan datang masa ketika umat manusia hidup tanpa ilmu agama, hanya menyisakan generasi lanjut usia yang tidak lagi memahami ajaran Islam secara utuh.

"Manusia tidak memiliki ilmu, yang ada hanyalah kakek-kakek dan nenek-nenek yang sudah lanjut usia," tulis Ibnu Katsir sebagaimana dikutip dalam terjemahan oleh Anshori Umar Sitanggal dan Imron Hasan.

Dalam kondisi itu, kebodohan akan merajalela, menjadi ciri zaman yang menunjukkan bahwa Allah SWT sudah tidak lagi memberikan perhatian kepada umat tersebut.

Lebih lanjut, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa ilmu tidak akan dicabut secara langsung dari umat, tetapi melalui wafatnya para ulama.

Ketika tak ada lagi ilmuwan dan ulama, masyarakat akan mengangkat orang-orang jahil sebagai pemimpin.

"Mereka memberi fatwa tanpa ilmu. Dengan demikian mereka sesat dan menyesatkan," sabda Rasulullah SAW.

Kondisi ini dinilai sebagai salah satu bentuk kegentingan intelektual yang mengarah pada kehancuran tatanan sosial, moral, dan keagamaan umat manusia.

Meski demikian, Islam meyakini bahwa akan selalu ada segolongan umat yang tetap berpegang teguh pada kebenaran hingga akhir zaman.

"Akan tetap ada segolongan dari umatku yang menyatakan kebenaran. Mereka tidak peduli dengan siapa pun yang menghinakan mereka dan siapa pun yang menentang mereka, sehingga datangnya perintah Allah (kiamat), sedang mereka tetap seperti itu," sabda Rasulullah, sebagaimana termaktub dalam hadits riwayat Bukhari.

Hadits ini memberikan harapan bahwa di tengah kerusakan dan kehancuran moral global, akan selalu ada kelompok kecil yang menjaga kemurnian agama dan ajaran Nabi Muhammad SAW.*

(d/a008)

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru