BREAKING NEWS
Senin, 20 Oktober 2025

Dedi Sitorus Dorong Pemekaran Nias Jadi Provinsi Baru Jika Edy Terpilih

BITVonline.com - Minggu, 10 November 2024 15:07 WIB
Dedi Sitorus Dorong Pemekaran Nias Jadi Provinsi Baru Jika Edy Terpilih
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Medan — Ketua DPP PDIP, Dedi Sitorus, menyerukan kepada pasangan calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala untuk mendorong pemekaran Kepulauan Nias dan daerah sekitarnya menjadi provinsi baru jika mereka terpilih dalam Pilkada 2024. Usulan tersebut disampaikan dalam kampanye akbar yang digelar di Medan, pada Minggu (10/11/2024), sebagai langkah untuk mewujudkan keadilan pembangunan di wilayah Sumut yang luas dan memiliki anggaran terbatas.

Dedi Sitorus menegaskan bahwa pemekaran wilayah Kepulauan Nias merupakan langkah strategis untuk memberikan akses yang lebih baik terhadap pembangunan daerah, khususnya dalam hal anggaran dan program-program pemerintah. Ia menilai, Nias, dengan jumlah penduduk yang cukup besar, layak mendapatkan perhatian khusus dalam pembangunan.

“Supaya keadilan merata, orang-orang di Nias membutuhkan program pembangunan yang lebih spesifik. Dasarnya adalah jumlah penduduk. Kalau selama ini anggaran Sumut terbatas, maka kami mendukung Pemekaran Kepulauan Nias menjadi provinsi baru,” ujar Dedi Sitorus dalam pidato politiknya di hadapan ribuan massa pendukung.

Selain itu, Dedi juga mengungkapkan bahwa tokoh asal Nias, Yasonna Laoly, yang juga merupakan Menteri Hukum dan HAM RI, akan turut mendorong dan mendampingi Edy Rahmayadi untuk merealisasikan pemekaran tersebut jika Edy terpilih menjadi Gubernur Sumut. Ia menambahkan, Nias berpotensi menjadi daerah pariwisata kedua terbesar setelah Danau Toba di Sumut.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Sitorus juga menyoroti prestasi Edy Rahmayadi selama menjabat sebagai Gubernur Sumut pada periode sebelumnya. Menurut Dedi, Edy Rahmayadi telah berhasil membangun infrastruktur pendidikan di Sumut meskipun di tengah keterbatasan anggaran. Salah satunya adalah pembangunan 24 unit Sekolah Menengah Atas (SMA) baru dan peningkatan gaji guru honor yang signifikan dari Rp 40.000 per jam menjadi Rp 90.000 per jam.

“Pak Edy telah banyak melakukan terobosan, termasuk revitalisasi 6 sekolah, meskipun anggaran terbatas. Begitu juga dengan pembangunan jalan. Memang jalan-jalan di Sumut banyak yang rusak, tetapi jalan yang rusak itu adalah jalan kabupaten dan kota, bukan jalan provinsi,” kata Dedi.

Dedi juga memaparkan tentang proyek multiyears yang dilakukan Edy Rahmayadi, di mana sepanjang 450 kilometer jalan di Sumut telah diperbaiki dengan anggaran sekitar Rp 2,7 triliun. Menurutnya, meskipun kondisi pandemi Covid-19 sempat melanda, Edy tetap berhasil memelihara dan memperbaharui jalan di provinsi yang memiliki panjang jalan paling banyak se-Indonesia ini.

Pada bagian akhir pidatonya, Dedi Sitorus mengimbau kepada seluruh masyarakat Sumut untuk tidak takut menghadapi intimidasi dalam Pilkada 2024. Ia menegaskan bahwa masyarakat harus berani melaporkan jika ada kepala desa, camat, atau pejabat daerah yang melakukan praktik-praktik tidak sah dalam rangka mendukung salah satu pasangan calon.

“Kalau ada kepala desa, kepala dinas, penjabat kepala daerah, atau aparat hukum yang main-main dalam pilkada, masyarakat harus rekam dan laporkan. Saatnya kita minta pertanggungjawaban mereka nanti,” tegas Dedi.

Kampanye yang berlangsung di Medan ini dihadiri oleh ribuan pendukung dari berbagai elemen, termasuk relawan dan kader PDIP. Selain itu, Dedi Sitorus juga mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran Gus Umar Wahid, cucu dari KH Hasyim Asy’ari, yang turut mendampingi pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri dalam kampanye ini. (JOHANSIRAIT)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru