BREAKING NEWS
Selasa, 29 April 2025

Jokowi Tegaskan Ibu Kota Pindah untuk Pemerataan: Beban di Jakarta Sangat Padat

BITVonline.com - Senin, 12 Agustus 2024 03:31 WIB
35 view
Jokowi Tegaskan Ibu Kota Pindah untuk Pemerataan: Beban di Jakarta Sangat Padat
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

IKN –Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka sidang kabinet paripurna perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan penjelasan mendalam mengenai alasan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan bahwa pemindahan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di seluruh Indonesia, bukan hanya terpusat di Pulau Jawa.

Pemerataan Ekonomi dan Pengurangan Beban Populasi

Jokowi menjelaskan bahwa salah satu alasan utama pemindahan ibu kota adalah untuk mencapai pemerataan ekonomi. “Dan kalau kita tahu salah satu alasan kenapa ibu kota pindah karena kita ingin pemerataan, karena kita tahu 58 persen GDP ekonomi itu ada di Jawa, sehingga kita ingin memeratakan untuk juga keluar Jawa mendapatkan perputaran ekonominya,” ungkapnya. Dengan memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur, pemerintah berharap dapat mendistribusikan pertumbuhan ekonomi secara lebih adil ke wilayah-wilayah di luar Jawa.

Baca Juga:

Selain itu, Jokowi menyoroti masalah kepadatan populasi di Pulau Jawa yang telah mencapai 56 persen dari total populasi nasional. “Kemudian populasi, populasi di Jawa juga bebannya sudah sangat besar sekali 56 persen populasi itu ada di Pulau Jawa, ini yang juga menjadi sebuah pertimbangan bagi kita untuk memindahkan ibu kota, dan utamanya memang beban di ibu kota Jakarta memang sudah sangat padat sekali,” jelasnya. Pemindahan ibu kota diharapkan dapat mengurangi beban demografis dan infrastruktur di Jawa, khususnya Jakarta, yang sudah sangat padat.

Konsep Pembangunan IKN: Kota Hijau dan Berbasis Teknologi

Baca Juga:

Dalam penjelasannya, Jokowi juga menekankan bahwa IKN akan dibangun dengan konsep yang berbeda dari kota-kota lainnya. IKN akan menjadi contoh dari sebuah kota hijau, atau “forest city,” yang dirancang untuk memiliki banyak ruang terbuka hijau dan bukan sekadar kota beton atau kaca. “Nusantara dibangun dengan konsep forest city, kota hutan kota yang penuh dengan hijauan bukan kota beton atau bukan kota kaca. Juga smart city kota yang ditopang dengan teknologi dalam setiap aktivitas kotanya dan juga liveable city, kota yang nyaman ditinggalinya,” papar Jokowi. Dengan mengusung konsep smart city dan liveable city, IKN diharapkan tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga tempat yang nyaman dan efisien untuk ditinggali.

IKN Sebagai Masa Depan Indonesia

Jokowi menegaskan bahwa IKN bukan sekadar proyek pembangunan, melainkan sebuah langkah besar menuju masa depan. “IKN adalah sebuah kanvas yang mengukir masa depan dan tak semua orang tak semua negara dan tak semua negara memiliki kesempatan memiliki kemampuan untuk membangun ibu kotanya yang dimulai betul-betul dari nol,” terang Jokowi. Pernyataan ini menegaskan bahwa pembangunan IKN adalah pencapaian besar bagi Indonesia dan merupakan kesempatan langka yang tidak dimiliki banyak negara lain.

Dengan semua alasan dan konsep yang telah dijelaskan, Jokowi berharap bahwa IKN akan menjadi simbol kemajuan dan inovasi Indonesia di masa depan. Pembangunan ibu kota baru ini diharapkan dapat membawa perubahan positif yang signifikan bagi seluruh bangsa dan membantu mendistribusikan pertumbuhan serta kesejahteraan secara lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Menkes Budi Ungkap Hanya Anak Orang Kaya yang Bisa Jadi Dokter Spesialis di Indonesia
Jembatan Penghubung Tiga Kabupaten di Nias Barat Belum Dibangun, Anak Sekolah Terpaksa Naik Perahu
Buron Kasus P3mbakar4n Mobil dan P3ngan1aya4n Polisi di Depok, TS Serahkan Diri
Gubernur Dedi Mulyadi Janji Tindak Tegas Guru SMA Cililin yang Minta Siswa Gambar Alat Kelamin
Dualisme Yayasan UDA Kian Runyam, Alumni Desak LLDikti Bertindak Tegas
Terapi Stem Cell Tawarkan Harapan Baru Bagi Pasien HIV, Tingkat Kesembuhan Capai 85 Persen
komentar
beritaTerbaru