
Satgas Yonif 741/GN Latih Siswa SDK Sesekoe Sambut Lomba Gerak Jalan HUT RI ke-80 di Belu
BELU Dalam semangat menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Republik Indonesia, Satgas Yonif 741/Garuda Nusantara (GN) menunjukkan komitm
NasionalJAKARTA -Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mencatatkan rekor terburuk sepanjang sejarah.
Pada perdagangan non-deliverable forward (NDF), rupiah tercatat menyentuh level Rp17.059/US$ pada Minggu (6/4) pukul 08:10 WIB, menurut data Refinitiv.
Baca Juga:
Ini merupakan pelemahan signifikan dibandingkan posisi terakhir sebelum libur Lebaran, yakni Kamis (27/3), ketika rupiah berada di level Rp16.555/US$ dan sempat menguat 0,12%.
Kuat dugaan, rupiah berpotensi terus tertekan di pekan perdagangan mendatang.
Baca Juga:
NDF sendiri merupakan instrumen pasar keuangan yang memperdagangkan mata uang berdasarkan kurs dan jangka waktu tertentu.
Meski tidak tersedia di Indonesia, kurs NDF yang diperdagangkan di pusat-pusat keuangan dunia seperti Singapura, Hong Kong, New York, dan London sering memengaruhi psikologi pasar spot di dalam negeri.
Tarif Trump: Indonesia Jadi Korban Perang Dagang Baru
Pelemahan tajam rupiah tak lepas dari gejolak global terbaru, yakni kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Mulai 2 April 2025, AS menetapkan tarif resiprokal hingga 32% terhadap barang-barang asal Indonesia.
Kebijakan ini diberlakukan karena defisit perdagangan AS dengan Indonesia dinilai terlalu besar.
Imbasnya, barang-barang Indonesia menjadi tidak kompetitif di pasar AS karena harganya menjadi jauh lebih mahal.
Hal ini diperkirakan akan menurunkan ekspor ke AS secara drastis, mengurangi suplai dolar AS ke Indonesia, dan memperbesar tekanan terhadap rupiah.
BI Siap Intervensi
Menanggapi situasi ini, Bank Indonesia (BI) memastikan akan terus menjaga stabilitas nilai tukar.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengatakan pihaknya secara aktif memantau perkembangan pasar global dan domestik pasca kebijakan tarif AS dan retaliasi dari China pada 4 April 2025.
"BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas rupiah, terutama melalui optimalisasi instrumen triple intervention — intervensi di pasar valas spot, DNDF, serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder," jelas Ramdan.
Menurutnya, langkah-langkah tersebut diambil untuk menjamin kecukupan likuiditas valas bagi perbankan dan dunia usaha serta menjaga kepercayaan pelaku pasar di tengah ketidakpastian global.
(cb/a)
BELU Dalam semangat menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Republik Indonesia, Satgas Yonif 741/Garuda Nusantara (GN) menunjukkan komitm
NasionalTAPANULI UTARA Peristiwa tragis terjadi di Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sabtu (2/8/2025)
Hukum dan KriminalDAIRI Seorang pria berinisial SP, yang diketahui merupakan mantan anggota kepolisian, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran
Hukum dan KriminalJAKARTA Politikus senior Partai Golkar, Nurdin Halid, menanggapi tegas isu yang menyebutkan adanya dorongan untuk menggelar Musyawarah N
PolitikJAKARTA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengungkap temuan penting dalam pengawasan intensif terhadap peredaran produk kos
EntertainmentMATARAM Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyatakan bahwa pengibaran bendera bergambar karakter dari serial ma
NasionalSURABAYA Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdig) Nezar Patria menegaskan pentingnya disiplin verifikasi sebagai fondasi utama
Sains & TeknologiJAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan alokasi anggaran sektor kesehata
KesehatanSERDANG BEDAGAI Seorang pria paruh baya bernama Sarbaini alias Amang (50), warga Dusun Kedondong, Desa Melati II, Kabupaten Serdang Beda
PeristiwaJAKARTA Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menjelaskan bahwa Menteri Perdagangan 20152016, Thom
Hukum dan Kriminal