JAKARTA -Momen arus balik Lebaran 2025 diwarnai keluhan dari warganet terkait kenaikan harga tiket kereta api.
Di media sosial X (dulu Twitter), banyak pemudik mengaku terkejut dengan lonjakan harga tiket yang disebut mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Haaahh tiket kereta beneran naik bgttt????? Tahun lalu tuh 200k an sini - Jkt masih banyak woyyy kenapa skrg naik 2x lipat," tulis akun @bee******* pada Sabtu (5/4/2025).
Pengguna lain, @Olg*****, juga menulis, "GUYSSSS TIKET KERETA GO SHOW NAIK KAAAAAAAHHHHHH????????? GA MOLEH MOLEH LAK AN AKU REEEEEEKKKK."
Menanggapi hal ini, Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menegaskan bahwa penyesuaian tarif dilakukan sesuai regulasi pemerintah.
Ia menyebut, sistem tarif yang digunakan KAI merujuk pada ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) yang berlaku untuk kereta api komersial maupun non-subsidi.
"Sistem ini memberikan fleksibilitas kepada KAI dalam menentukan harga tiket, selama tetap berada dalam koridor yang ditetapkan oleh pemerintah," jelas Ixfan dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu (5/4).
Penetapan TBA dan TBB, lanjut Ixfan, merupakan bentuk regulasi untuk menjaga keterjangkauan harga, khususnya di masa padat penumpang seperti Lebaran.
Kenaikan harga dilakukan secara bertahap dan transparan, bukan semata-mata karena permintaan tinggi.