Sebagai informasi, Presiden Trump pada awal April 2025 menetapkan tarif impor terhadap lebih dari 100 mitra dagang sebagai upaya mengatasi defisit perdagangan AS.
Indonesia termasuk dalam daftar tersebut, dengan tarif awal sebesar 32% yang bisa meningkat hingga 47% untuk beberapa komoditas seperti tekstil dan garmen.
"Meskipun saat ini tarif 10% untuk 90 hari, di sektor tekstil dan garmen masih ada beban tarif sebesar 10-37%. Tambahan tarif membuat total beban bisa mencapai 47%, dan ini menjadi perhatian kami karena berdampak langsung pada daya saing ekspor Indonesia," jelas Airlangga dalam konferensi pers sebelumnya.
Pemerintah Indonesia berharap negosiasi berjalan lancar agar tarif dapat dikurangi dan iklim perdagangan bilateral menjadi lebih kondusif.*