BREAKING NEWS
Selasa, 08 Juli 2025

Trump Gerah? BRICS Bicara Multilateralisme dan Global South di Brasil

Justin Nova - Selasa, 08 Juli 2025 08:32 WIB
86 view
Trump Gerah? BRICS Bicara Multilateralisme dan Global South di Brasil
Presiden Prabowo Subianto menghadiri hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (7/7/2025). (foto: Dok. Sekretariat Presiden)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Rio de Janeiro – Indonesia semakin menunjukkan pengaruhnya di kancah global melalui partisipasi aktif dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil. Dengan mengusung tema "Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance", forum ini menjadi sorotan dunia dan bahkan membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi ancaman tarif tambahan kepada negara-negara anggota BRICS.

Presiden Prabowo Subianto hadir langsung dalam pertemuan tersebut, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Baca Juga:

Kesepakatan Penting dalam Leaders' Declaration

Dalam konferensi ini, para pemimpin negara BRICS menyepakati dokumen Leaders' Declaration yang mencakup sejumlah komitmen strategis:

Baca Juga:

Penguatan multilateralisme dan reformasi tata kelola global

Promosi perdamaian dan stabilitas internasional

Pendalaman kerja sama ekonomi, perdagangan, dan keuangan internasional

Penanganan perubahan iklim melalui pembangunan berkelanjutan yang adil dan inklusif

Kemitraan untuk pembangunan manusia, sosial, dan budaya

"Poin kedua menjadi penting bagi Indonesia, karena BRICS diharapkan bisa menyerap lebih banyak produk Indonesia di tengah ketidakpastian global," ujar Airlangga dalam siaran pers, Selasa (8/7/2025).

Ekonomi BRICS Tumbuh, Kini Lampaui G7

Airlangga menyampaikan bahwa pasca perluasan keanggotaan termasuk masuknya Indonesia, BRICS kini mencakup 40% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dengan nilai lebih dari USD 30 triliun, serta mewakili 56% populasi global.

"Kalau kita lihat berdasarkan purchasing power parity, BRICS bahkan sudah lebih tinggi daripada G7. Inilah kekuatan baru dari Global South," tegasnya.

Trump Merespons dengan Ancaman Tarif

Presiden AS Donald Trump, yang tengah menjalankan periode keduanya, menanggapi penguatan BRICS dengan kenaikan tarif 10% kepada negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia. Ia menyebut langkah itu sebagai "respons terhadap ketimpangan global yang semakin tidak adil terhadap AS."

Namun, negara-negara BRICS tetap menyuarakan pentingnya tatanan dunia multipolar dan memperkuat kerja sama Selatan-Selatan (Global South).*

(cb/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Trump Ultimatum Prabowo soal Tarif Impor 32 Persen, Ini Tawaran dan Ancamannya
Rupiah Melemah ke Rp16.269, Sentimen Tarif Trump dan Kuatnya Dolar AS Tekan Pasar
Indonesia Resmi Gabung BRICS, Seskab: Dunia Kini Lebih Perhitungkan RI
Trump Murka! Ancam Tarif 10 Persen bagi Anggota BRICS, Indonesia Terancam
BI dan BRICS Sepakat Perkuat Kerja Sama Internasional Hadapi Ancaman Tarif Tambahan Trump
Airlangga: BRICS Kini Lebih Kuat dari G7, Wakili 40 Persen GDP Global
komentar
beritaTerbaru