
Polrestabes Medan Amankan 40 Mesin Tambang Bitcoin Ilegal, Diduga Curi Listrik PLN
MEDAN Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan mengamankan sekitar 40 unit mesin yang diduga digunakan untuk aktivitas pen
Hukum dan KriminalRio de Janeiro – Indonesia semakin menunjukkan pengaruhnya di kancah global melalui partisipasi aktif dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil. Dengan mengusung tema "Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance", forum ini menjadi sorotan dunia dan bahkan membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi ancaman tarif tambahan kepada negara-negara anggota BRICS.
Presiden Prabowo Subianto hadir langsung dalam pertemuan tersebut, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.
Baca Juga:
Kesepakatan Penting dalam Leaders' Declaration
Dalam konferensi ini, para pemimpin negara BRICS menyepakati dokumen Leaders' Declaration yang mencakup sejumlah komitmen strategis:
Baca Juga:
Penguatan multilateralisme dan reformasi tata kelola global
Promosi perdamaian dan stabilitas internasional
Pendalaman kerja sama ekonomi, perdagangan, dan keuangan internasional
Penanganan perubahan iklim melalui pembangunan berkelanjutan yang adil dan inklusif
Kemitraan untuk pembangunan manusia, sosial, dan budaya
"Poin kedua menjadi penting bagi Indonesia, karena BRICS diharapkan bisa menyerap lebih banyak produk Indonesia di tengah ketidakpastian global," ujar Airlangga dalam siaran pers, Selasa (8/7/2025).
Ekonomi BRICS Tumbuh, Kini Lampaui G7
Airlangga menyampaikan bahwa pasca perluasan keanggotaan termasuk masuknya Indonesia, BRICS kini mencakup 40% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dengan nilai lebih dari USD 30 triliun, serta mewakili 56% populasi global.
"Kalau kita lihat berdasarkan purchasing power parity, BRICS bahkan sudah lebih tinggi daripada G7. Inilah kekuatan baru dari Global South," tegasnya.
Trump Merespons dengan Ancaman Tarif
Presiden AS Donald Trump, yang tengah menjalankan periode keduanya, menanggapi penguatan BRICS dengan kenaikan tarif 10% kepada negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia. Ia menyebut langkah itu sebagai "respons terhadap ketimpangan global yang semakin tidak adil terhadap AS."
Namun, negara-negara BRICS tetap menyuarakan pentingnya tatanan dunia multipolar dan memperkuat kerja sama Selatan-Selatan (Global South).*
(cb/j006)
MEDAN Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan mengamankan sekitar 40 unit mesin yang diduga digunakan untuk aktivitas pen
Hukum dan KriminalMEDAN Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Bobby Nasution, dipastikan bakal menerapkan sistem sekolah lima hari untuk jenjang SMA/SMK dan SL
PendidikanJAKARTA Istana Kepresidenan melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) meluruskan pernyataan kontrover
NasionalJAKARTA Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dikabarkan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana pemalsuan surat da
Hukum dan KriminalTANJUNGPINANG Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau (Kejati Kepri) tengah mendalami dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek penerapan sistem t
Hukum dan KriminalJAKARTA Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa (8/7) dengan penguatan tipis sebesar 0,05 atau 3,46 poin ke le
EkonomiMEDAN Pemerintah Kota (Pemko) Medan memastikan program Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akan mu
PendidikanSIMALUNGUN Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan bahwa kawasan Danau Toba merupakan salah satu lan
PariwisataMEDAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan bersama Pemerintah Kota Medan menggelar rapat paripurna dengan agenda Pemandangan
PemerintahanJAKARTA Perusahaan penyedia layanan investasi aset kripto, PT Pintu Kemana Saja (Pintu), membantah keterlibatannya dalam kasus dugaan ko
Hukum dan Kriminal