BREAKING NEWS
Kamis, 23 Oktober 2025

Trump Gerah? BRICS Bicara Multilateralisme dan Global South di Brasil

- Selasa, 08 Juli 2025 08:32 WIB
Trump Gerah? BRICS Bicara Multilateralisme dan Global South di Brasil
Presiden Prabowo Subianto menghadiri hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (7/7/2025). (foto: Dok. Sekretariat Presiden)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Rio de Janeiro – Indonesia semakin menunjukkan pengaruhnya di kancah global melalui partisipasi aktif dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil. Dengan mengusung tema "Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance", forum ini menjadi sorotan dunia dan bahkan membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi ancaman tarif tambahan kepada negara-negara anggota BRICS.

Presiden Prabowo Subianto hadir langsung dalam pertemuan tersebut, didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Kesepakatan Penting dalam Leaders' Declaration

Dalam konferensi ini, para pemimpin negara BRICS menyepakati dokumen Leaders' Declaration yang mencakup sejumlah komitmen strategis:

Penguatan multilateralisme dan reformasi tata kelola global

Promosi perdamaian dan stabilitas internasional

Pendalaman kerja sama ekonomi, perdagangan, dan keuangan internasional

Penanganan perubahan iklim melalui pembangunan berkelanjutan yang adil dan inklusif

Kemitraan untuk pembangunan manusia, sosial, dan budaya

"Poin kedua menjadi penting bagi Indonesia, karena BRICS diharapkan bisa menyerap lebih banyak produk Indonesia di tengah ketidakpastian global," ujar Airlangga dalam siaran pers, Selasa (8/7/2025).

Ekonomi BRICS Tumbuh, Kini Lampaui G7

Airlangga menyampaikan bahwa pasca perluasan keanggotaan termasuk masuknya Indonesia, BRICS kini mencakup 40% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dengan nilai lebih dari USD 30 triliun, serta mewakili 56% populasi global.

"Kalau kita lihat berdasarkan purchasing power parity, BRICS bahkan sudah lebih tinggi daripada G7. Inilah kekuatan baru dari Global South," tegasnya.

Trump Merespons dengan Ancaman Tarif

Presiden AS Donald Trump, yang tengah menjalankan periode keduanya, menanggapi penguatan BRICS dengan kenaikan tarif 10% kepada negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia. Ia menyebut langkah itu sebagai "respons terhadap ketimpangan global yang semakin tidak adil terhadap AS."

Namun, negara-negara BRICS tetap menyuarakan pentingnya tatanan dunia multipolar dan memperkuat kerja sama Selatan-Selatan (Global South).*

(cb/j006)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru